Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mengungkapkan, periode Agustus 2022 tercatat deflasi sebesar 0,21 persen (month to month/mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,57.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, dari 90 kota yang dipantau, 79 kota mengalami deflasi dan 11 kota mengalami inflasi.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota pada agustus 2022, terjadi deflasi sebesar 0,21 persen. Atau terjadi penurunan indeks harga konsumen menjadi 111,57 pada Agustus 2022,” ucap Margo Yuwono dalam laporannya, Kamis (1/9/2022).
“Secara month to month, ini yang terdalam sejak September 2019. Dimana pada September 2019 terjadi deflasi 0,27 persen,” sambungnya.
Baca juga: Tito Bakal Tindak Tegas Penjabat Kepala Daerah Tak Mampu Mengatur Inflasi: Bila Perlu Kita Ganti
Margo melanjutkan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Secara spesifik, komoditas penyumbang utama deflasi bulan ini ditempati oleh komoditas bawang merah hingga cabai merah.
“Kalau diperhatikan, komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 ini berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan daging ayam,” ungkap Margo.
Dari 90 kota IHK, 79 kota mengalami deflasi dan 11 kota mengalami inflasi.
Deflasi terdalam terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen, dan inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen.
“Perkembangan inflasi bulan Agustus, 79 dari 90 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi ada di Ambon yaitu 0,82 persen, dan deflasi terdalam di Tanjung Pandan yaitu 1,65 persen,” papar Margo.
Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2022 sebesar 3,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 4,69 persen.