Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Peruri mengikuti program 30.000 UMKM BUMN Go Online yang diselenggarakan Kementerian BUMN beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dengan bergabung di program ini, UMKM mitra binaan mendapatkan pelatihan untuk membantu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas bisnis mereka agar bisa naik kelas.
UMKM mitra binaan yang mengikuti program ini memiliki jenis usaha yang beragam, di antaranya di bidang food, fashion dan craft/kerajinan.
Baca juga: UMKM Binaan Rumah BUMN Jadi Mesin Pendorong Perekonomian Daerah
Melalui program ini mereka akan mendapatkan materi pelatihan langsung dari perusahaan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Gojek, dan MySooltan serta PaDi UMKM. Mereka juga mendapatkan asistensi selama 3 bulan.
Di sesi talkshow, Menteri BUMN RI, Erick Thohir menyampaikan, UMKM berperan penting dalam konstelasi perekonomian nasional. "UMKM adalah mayoritas ekonomi Indonesia, pencipta lapangan kerja," ujar Erick Thohir.
Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM, Kementerian BUMN dan beberapa BUMN menyalurkan pembiayaan untuk UMKM senilai Rp 386 triliun. Eric Thohir mengatakan sebanyak 92 persen pembiayaan tersebut berasal dari bank-bank BUMN.
"Pembiayaannya ada, tinggal kita mau maju atau tidak," kata Erick Thohir.
Ratih Sukma, Kepala Biro TJSL Peruri mengatakan, UMKM perlu mampu beradaptasi dengan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka.
"Jika tidak, mereka akan tertinggal dan usahanya sulit untuk berkembang,” ujar Ratih Sukma.
Ratih menambahkan, ke depan Peruri akan menjadikan Rumah BUMN Karawang sebagai wadah pelatihan bagi UMKM di wKarawang dan sekitarnya agar para UMKM dapat bersaing di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.
“Kami akan terus dukung para UMKM agar bisa mengembangkan produknya menjadi lebih berkualitas dengan desain produk yang menarik dan cara-cara pemasaran yang cocok dengan kondisi terkini,” ujar Ratih Sukma.