TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Migas terkemuka, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) telah mengikuti rangkaian kegiatan Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (12/9/2022).
Paparan diselenggarakan secara virtual dengan bahasan utama Kinerja Semester 1 tahun 2022 yang disampaikan oleh Direksi Perseroan.
Sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di BEI, Perseroan senantiasa menyampaikan informasi kinerja terkini secara transparan kepada publik.
Dengan melaksanakan kewajiban Pubex Live ini, Perseroan juga telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Public Expose Tahunan.
Baca juga: RUPST Semen Baturaja Rombak Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan
Direktur Keuangan Rukun Raharja, Oka Lesmana menyampaikan bahwa perseroan kembali mencatatkan kinerja yang terus meningkat paska pandemi Covid-19 yang selama 2 tahun ini cukup mempengaruhi bisnis perseroan dan juga industri energi gas.
Perseroan memberikan gambaran informasi terkini, terkait perkembangan dan kinerja perusahaan.
Berdasarkan Laporan Keuangan yang berakhir 30 Juni 2022 (unaudited), perseroan melaporkan total pendapatan sebesar 56 juta dolar AS meningkat 12 persen YoY (year on year) dari 50 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan pendapatan Perseroan berasal dari peningkatan pendapatan penjualan gas, kontribusi unit bisnis baru Perseroan yaitu LPG Terminal di Rembang, dan Operation & Maintenance pada pembangkit tenaga panas bumi (PLTP) Geothermal Star Energy Gunung Salak.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, Laba Kotor dan Laba Bersih Perseroan tahun berjalan meningkat masing-masing sebesar 16% dan 977% atau menjadi 9,1 juta dolar AS dan 3.3 juta dolar AS.
Kenaikan laba bersih yang sangat signifikan ini dipengaruhi oleh peningkatan bagian laba dari investasi Perseroan pada unit bisnis investasi hulu.
Hal ini terkait dengan kenaikan harga minyak mentah yang cukup tinggi di semester 1 tahun 2022 dibandingkan periode yang sama yaitu semester 1 tahun 2021.
Realisasi Belanja Modal (Capex) Perseroan hingga Semester I mencapai 9 juta dolar AS atau setara dengan 22% dari total kurang lebih 40 juta dolar AS yang dianggarkan untuk keperluan belanja modal di tahun 2022, di mana sebagian besar digunakan untuk pembayaran investasi proyek pipa minyak Rokan.
"Di antara rencana-rencana bisnis Perseroan di tahun 2022 ini, proyek pipa minyak Rokan masih menjadi prioritas, karena Perseroan meyakini bahwa selain memberikan manfaat ekonomi yang baik, proyek ini juga mendukung pencapaian target produksi minyak nasional."
Selain itu pengembangan bisnis Perseroan di tahun ini difokuskan pada pengembangan bisnis yang saat ini sudah dijalankan Perseroan.
Pada tahun 2021, Perseroan telah memulai bisnis baru pada industri Compressed Natural Gas (CNG).
Sebagai kelanjutan pengembangannya, Perseroan tengah mempersiapkan Pengembangan usaha CNG ini dengan mengakusisi stasiun induk CNG di Jawa Barat dan pembangunan baru stasiun induk CNG di Jawa Tengah di tahun 2022 ini.
"Rencana lainnya yang telah berhasil direalisasikan adalah penandatangan dengan pelanggan baru untuk unit usaha gas trading di Propinsi Riau," papar Sumantri Suwarno, Direktur Pengembangan Bisnis Perseroan.
Sebelum menutup sesi paparan publik ini, Djauhar Maulidi selaku Direktur Utama menyampaikan terkait visi jangka panjang Perseroan, di mana Perseroan tengah mempersiapkan Pengembangan bisnis dan diversifikasi bisnis.
Perseroan bertujuan untuk menciptakan nilai tambah yang tinggi bagi perseroan dengan memasuki lini bisnis petrokimia dan energi baru terbarukan, yang bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga menguntungkan secara finansial untuk para pemegang saham.
Pada iklim investasi yang sangat kompetitif saat ini, Perseroan terus meningkatkan kompetensi di setiap bidang usaha yang dimiliki Perseroan.
Perseroan mengajak investor untuk terus mendukung Perseroan dengan terus mempercayakan investasi yang dimiliki untuk dikelola oleh Perseroan.