News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ikuti Langkah China, India Akan Gunakan Mata Uang Rupee Dalam Perdagangan Minyak Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anjungan minyak lepas pantai (oil rig) milik perusahaan minyak Rusia. Putin mulai mengizinkan negara – negara pelanggan energi seperti China dan India untuk melakukan pembayaran dengan mata uang masing – masing.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – India dilaporkan tengah menjajaki pembayaran mata uang Rupee untuk mempercepat proses impor energi dengan Rusia, mengikuti langkah China yang telah lebih dulu menggunakan Yuan untuk pembayaran impor.

"Bank Negara India telah maju untuk memfasilitasi perdagangan rupee dengan Rusia dan beberapa bank lain juga telah menunjukkan minat," jelas A. Shakvel, presiden Federasi Organisasi Ekspor India (FIEO), sebuah badan yang dibentuk oleh kementerian perdagangan untuk mempromosikan ekspor.

Mekanisme baru ini diambil setelah pemberi pinjaman utama State Bank of India (SBI) memberikan lampu hijau, agar importir di negaranya dapat melakukan transaksi jual beli energi dari Rusia.

Baca juga: Uni Eropa Desak China dan India Dukung Pembatasan Harga Minyak Rusia

Dengan membuka fasilitas baru ini Reuters mencatat bahwa SBI dapat kembali memacu produksi energi di India dengan cepat.

Mengingat beberapa bulan terakhir ekspor Moskow ke New Delhi tengah mengalami perlambatan, karena terkendala masalah pembayaran.

Aksi pemblokiran sistem pembayaran SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication yang dilakukan Barat ke Rusia, telah membuat negara pimpinan Putin mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran lintas negara karena pembayaran barang ekspor dipatok dengan tarif yang jauh lebih mahal.

Alasan ini yang kemudian membuat Putin mulai mengizinkan negara – negara pelanggan energi seperti China dan India untuk melakukan pembayaran dengan mata uang masing – masing.

Mekanisme pembayaran seperti ini sebenarnya telah lama diperkenalkan Bank sentral India tepatnya pada bulan Juli lalu, selain untuk menghindari sanksi Barat menurut SBI langkah tersebut dapat mencegah dampak depresiasi mata uang global.

Tak hanya itu langkah ini diambil guna memacu kegiatan ekspor beberapa bahan pangan yang dilakukan India ke Rusia yang selama empat bulan terakhir telah mengalami penurunan terhitung sejak April hingga Juli jumlah ekspor India anjlok sekitar sepertiga.

"Perdagangan rupee dapat meningkatkan ekspor India ke Rusia menjadi sekitar 5 miliar dolar AS pada tahun keuangan saat ini," kata Shakvel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini