Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan sistem pertanian hidroponik perlu diterapkan agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terus dipenuhi.
Hal ini dilakukan untuk menghadapi ancaman krisis pangan yang menjadi isu global.
"Ini yang kita ingin kembangkan yaitu ada rekayasa-rekayasa dalam penanaman sehingga menyiasati agar risiko gagal panennya diperkecil," ujar Ma’ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).
Ma'ruf menyampaikan, sistem tanam hidroponik modern ini juga nantinya akan dikembangkan di pesantren-pesantren.
Tidak hanya untuk memberikan nilai tambah terhadap pesantren tersebut, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar.
Baca juga: Panen Tebu di Jombang, Awal Menuju Swasembada Gula dan Ketahanan Pangan
"Model ini nanti akan dikembangkan dalam bentuk yang kecil di pesantren, selain pemberdayaan pesantren juga untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya,” tutur Ma'ruf.
Sejalan dengan Wapres, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, dengan adanya rekayasa teknik penanaman sayur seperti ini dapat memenuhi kebutuhan pangan di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya.
"Saya melihat ini salah satu solusi mengatasi inflasi karena sayuran gunung bisa ditanam di daerah panas, sehingga kami berharap ketahanan pangan di Jawa Barat dan Indonesia bisa didesain lebih terukur dengan meminimalisir gagal panen," harapnya.