Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Mengutip Bloomberg, West Texas Intermediate berada pada level 81 dollar AS per barrel. Sementara itu, Brent berada di level 88 dollar AS per barrel.
Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan memandang adanya kemungkinan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Khususnya jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax Cs.
"Kalau BBM umum saya rasa harus melakukan penyesuaian untuk harga. Karena memang saat ini ada trend harga minyak sedang mengalami sedikit penurunan," ucap Mamit kepada Tribunnews, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Erick Thohir Sebut Harga Pertamax Bisa Kembali Turun, Begini Penjelasannya
Mamit melanjutkan, evaluasi harga nantinya ditentukan melalui perhitungan menggunakan rata-rata harga publikasi MOPS (Mean of Plats Singapore) atau Argus.
Sementara untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar, dinilai tidak akan mengalami penurunan.
Hal tersebut lantaran harga Pertalite dan Solar yang saat ini dijual di SPBU Pertamina masih berada di bawah harga keekonomian.
"Untuk BBM subsidi saya lihat belum ada kemungkinan penurunan, karena memang harganya masih dibawah keekonomian dari saat ini yang dijual," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah pada 3 September 2022 telah menetapkan kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan rincian yaitu Pertalite dibanderol Rp10.000 per liter, Solar senilai Rp6.800 per liter, dan Pertamax dihargai Rp14.500 per liter.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga sempat membuka kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax bakal turun kembali.
Dirinya mengungkapkan, hal tersebut bisa saja terjadi jika harga minyak dunia juga mengalami penurunan.
"Banyak yang bicara, nanti kalo harga minyak dunia turun gimana? Ya pastinya (harga BBM) turun," ucap Erick di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR: Pertalite Rp 10.000 dan BP90 Rp 14.890
"Harga minyak dunia mungkin sekarang 95 dolar AS per barel, kemudian nanti turun ke 75 dolar AS per barel. Berarti Pertamax akan harga pasar. Jadi bisa aja turun," sambungnya.
Namun, untuk BBM jenis Pertalite dan Solar, Erick menyebutkan bahwa mekanisme harganya akan berbeda.
Hal ini dikarenakan Pertalite dan Solar merupakan bagian dari BBM subsidi. Sehingga perhitungan harga jualnya berbeda-beda.
"Tapi apakah Solar dan Pertalite nanti akan harga pasar? Ya enggak bisa, itu (BBM) subsidi," papar Erick.