Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level Rp 15.281 pada Senin (3/10/2022) pagi pukul 10.21 WIB.
Sebelumnya pada Jumat (30/9/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.227.
Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah terdampak sentimen the Fed yang menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi di AS.
Baca juga: Awal Oktober, Rupiah Masih Diproyeksi Melemah Terhadap Dolar AS, Bisa Tembus Rp 15.270
"Pada akhir pekan kemarin dolar AS melemah di awal perdagangan pada hari Jumat karena dibantu oleh intervensi Bank of England dan ekspektasi pengetatan agresif oleh Bank Sentral Eropa serta Bank Sentral Amerika," ucap Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tribunnews, (1/10/2022).
Menguatnya dolar AS juga terpengaruh sentimen dunia yang saat ini berada pada ketidakpastian yang tinggi karena berbagai masalah yang menimpanya, mulai dari pandemi yang belum usai hingga perang di Ukraina yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
Oleh karena itu, lanjut Ibrahim, pemangku kepentingan harus menekankan pentingnya Indonesia memiliki ketahanan yang panjang.
Baca juga: Rupiah Melemah Rp15.000 Per Dolar AS, Begini Tanggapan Jokowi, Menkeu Hingga Pengamat
Terkait situasi tersebut, Presiden Joko Widodo pun sempat mengingatkan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk berhati-hati dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Presiden meminta agar APBN digunakan untuk hal yang produktif dan memberikan imbal hasil yang jelas.
Selain itu, saat ini semua negara juga tengah menyelesaikan masalah inflasi yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.
Presiden Joko Widodo memandang bahwa inflasi Indonesia sendiri masih cukup terkendali di angka 4,6 persen yang dinilainya masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain.
Kemudian Bank Indonesia dalam tahun ini, kemungkinan akan menaikan suku bunga acuan sebesar 5 persen.
Masih ada 75 bps lagi suku bunga yang masih dalam rencana. Oleh karena itu, BI dalam menaikan suku bunga acuan harus mengikuti ekspektasi para analis agar pasar bisa merespon dengan positif.
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi Effect) membuat pasar kembali tenang dan ini manfaatkan oleh para spekulan untuk menjual dolar sehingga rupiah di akhir pekan Kembali menguat tajam.
Meski demikian, nilai tukar mata uang Garuda diprediksi masih dapat melemah ke level Rp15.270.
"Sedangkan untuk perdagangan senen depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.210 hingga Rp15.270," pungkasnya.