Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi resesi global yang juga penurunan produk domestik bruto (PDB) perkapita di dunia.
Menurut IMF, resesi ini bertepatan dengan melemahnya makroekonomi seperti perdagangan, arus modal, dan lapangan kerja di dunia ini.
Makroekonomi berkurang menjadi indikator resesi akan terjadi.
Sebagai contoh, resesi global pernah terjadi antara tahun 2007 dan 2009.
Perdagangan dunia mengalami penurunan lebih dari 15 persen antara tahun 2008 dan 2009.
Dengan ancaman resesi global saat ini, mungkin Bank Indonesia (BI) bisa menerapkan kembali langkah-langkah pemulihan ekonomi seperti saat pandemi
Berikut langkah BI memulihkan ekonomi
Melansir BI.go.id, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan BI7 DRR sebanyak 3 kali.
BI menurunkan dari sebelumnya 5.00 persen menjadi 4.75 persen pada Februari 2020, kemudian diturunkan menajdiu 4.50 persen pada bulan Mei 2020 dan terakhir menjadi 4.25% pada Juni 2020.
1. Melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
2. Bank Indonesia melalukan penguatan sinergi ekspansi moneter yang didukungstimulus fiksal pemerintah.
3. Bank Indonesia memperkuat koordinasi langkah dan kebijakan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
4. Mempercepat digitalisasisistem pembayaran untuk mengimplementasi ekonomi dan keuangan digital melalui perbankan dan teknologi finansial.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)(TribunBali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)