News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Benarkah RON Pertalite Hanya 86? Ini Kata Pertamina

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengisi motor pelanggan dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Viral di media sosial unggahan foto dengan narasi RON Pertalite hanya 86. Padahal RON Pertalite yang dipasarkan di dalam negeri seharusnya 90.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral di media sosial unggahan foto dengan narasi RON Pertalite hanya 86. Padahal RON Pertalite yang dipasarkan di dalam negeri seharusnya 90.

Sebagai informasi, RON merupakan angka ukuran nilai oktan pada BBM. Nilai RON akan menentukan kualitas BBM dalam proses pembakaran di dalam mesin.

Sebuah akun Twitter bernama @yo2thok memperlihatkan sebuah foto Pertalite yang sedang diukur kadar oktannya menggunakan alat Octane Number Meter Portabel.

Baca juga: Ada Tren Penurunan Harga Minyak Dunia, Muncul Desakan Harga Pertalite Kembali Jadi Rp7.650 per Liter

Alat tersebut menunjukkan kadar oktan Pertalite berada di angka 86.

"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air," ucap akun Twitter bernama @yo2thok.

Bahkan, tagar 'RON 86' sempat menjadi trending topik di Twitter pada pagi tadi.

Adanya informasi tersebut, Pertamina langsung memberikan tanggapannya.

Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method.

Baca juga: Revisi Perpres 191/2014 Belum Rampung, Mobil Bermesin di Atas 1.400 cc Masih Bisa Konsumsi Pertalite

Yakni, dimana seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi

Sementara pada gambar yang viral di Twitter tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON.

"Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," ucap Irto kepada Tribunnews.com.

Dirinya kembali melanjutkan, Pemerintah melalui Lemigas juga telah menguji 6 sample Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.

Telah beredar video di media sosial yang menyebutkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite hanya memiliki nilai Research Octane Number (RON) 86. Padahal, seharusnya nilai RON Pertalite berada di angka 90. (HO)

Dan hasilnya sesuai ketentuan, yakni Pertalite memiliki nilai RON 90.

"Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri," pungkasnya.

Baca juga: Jamin Tak Ada Kelangkaan, Pemerintah Tambah Kuota Pertalite 6,86 Juta KL dan Tepis Isu Lebih Boros

Penjelasan Ahli Konversi Energi

Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto mengatakan, alat pengukur oktan berstandar internasional adalah Coordinating Fuel Research (CFR).

Alat tersebut juga merupakan alat yang biasa digunakan oleh Pertamina untuk mengukur produk BBM

"Coordinating Fuel Research (CFR), mesin yang biasa digunakan Pertamina untuk mengukur angka oktan pada BBM," ucap Yuswidjajanto dikutip dalam channel YouTube Bensin Kita.

"Untuk menguji sampel bahan bakar dengan CFR tidak sembarang orang yang boleh melakukannya, hanya operator yang memiliki sertifikat," sambungnya.

Sementara itu, alat ukur oktan yang dijual di pasar pada umumnya yakni Oktan Analyzer Portabel, dinilai kurang akurat.

Baca juga: Sesuai Standar Mutu, Pengamat Sebut Pertalite Tidak Boros dan Tak Perlu Diragukan Kualitasnya

"Kenapa hasilnya berbeda (dengan Oktan Analyzer Portabel), mesin CFR adalah alat oktan yang berlaku secara internasional. Cara kerja mesin menduplikasi seperti mesin kendaraan, hasilnya dapat dijadikan acuan," papar Yuswidjajanto.

"Kalau alat ukur oktan yang beredar di pasaran bekerja dengan prinsip fisika kimia bahan bakar, hasilnya tidak bisa menjadi acuan. Yang datanya sudah masuk dalam database memori alat," pungkasnya.

Pertalite Tak Perlu Diragukan Kualitasnya

Pengamat otomotif Mukiat Sutikno menilai positif hasil uji mutu Pertalite oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) atau Lemigas.

Hasil uji tersebut menunjukkan, bahwa Pertalite telah memenuhi standar dan mutu BBM jenis RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri.

Dengan hasil uji tersebut, menurut Mukiat, masyarakat tidak perlu meragukan kualitas Pertalite sesuai standar mutunya, yakni kualitas RON 90.

Baca juga: Konsumsi Pertalite Diklaim Lebih Boros, Ini Tanggapan Pemerintah

Selain itu, dugaan sebagian kalangan bahwa Pertalite menjadi lebih boros, juga tidak beralasan.

"Harusnya kalau tidak ada perubahan dari kualitas Pertalite, menurut saya tidak boros bagi kendaraan," kata Mukiat kepada media hari ini.

Menurut Mukiat, penyebab BBM boros memang tidak ada kaitan langsung dengan jenis BBM yang digunakan. Terlebih jika BBM tersebut sudah memenuhi standar mutu. Jika ada keluhan BBM boros, maka lebih disebabkan karena faktor lain, seperti mesin dan kondisi lalu lintas.

"Kondisi traffic sekarang ini sudah semakin macet hampir seperti pre-covid situation sehingga membuat lebih banyak "stop and go" sehingga mempengaruhi konsumsi bahan bakar," terang Mukiat.

Selain itu, kondisi kendaraan seperti tekanan angin pada ban dapat berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar. Kondisi jalan seperti tanjakan akan berdampak pada konsumsi bahan bakar.

"Bobot kendaraan, semakin banyak penumpang atau barang akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar," sambung Mukiat.

Untuk itu Mukiat berpesan, agar kendaraan tak boros bahan bakar sebaiknya pengemudi menjaga gaya berkendara, yaitu dengan tidak melakukan banyak "stop and go". "Perhatikan juga faktor-faktor kondisi tekanan angin ban dan bobot kendaraan. Karena semakin berat akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar," terang Mukiat.

Terakhir dia berpesan, jika ingin lebih hemat, sebaiknya pengguna memilih BBM yang sesuai untuk mesin Euro 4, yakni dengan BBM Pertamax series.

Sebelumnya, Pemerintah memang meminta Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) atau Lemigas untuk melakukan pengujian secara teknis perihal standar dan mutu BBM Pertalite. Langkah ini dilakuka,n setelah ada keluhan yang menyebutkan Pertalite semakin boros usai harga BBM naik.

Baca juga: Viral Kadar Oktan Pertalite Cuma 86, Ini Penjelasan Pertamina hingga Pakar Energi

Pengujian tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri. Sampel BBM Pertalite yang diuji ini diambil langsung oleh Tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta.

Berdasarkan pengujian tersebut, didapat hasil bahwa sampel Pertalite telah memenuhi standar dan mutu BBM jenis RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri. Standar tersebut merujuk pada Kepdirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini