News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjualan Merosot, Produsen Makanan Berbasis di Amerika Serikat Akan Kembali PHK 200 Karyawan

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beyond Meat berencana untuk memberhentikan 19 persen tenaga kerjanya atau sebanyak 200 karyawan. Langkah itu dilakukan karena perusahaan mengalami penurunan omzet penjualan dan untuk mengurangi beban biaya operasional.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Beyond Meat, produsen pengganti daging nabati yang berbasis di Amerika Serikat, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 19 persen tenaga kerjanya atau sebanyak 200 karyawan.

Dikutip dari Techcrunch, Minggu (16/10/2022) langkah itu dilakukan karena perusahaan mengalami penurunan omzet penjualan dan untuk mengurangi beban biaya operasional.

Pada Agustus lalu, Beyond Meat juga telah memangkas sekitar 4 persen tenaga kerjanya setelah Chief Operating Officer-nya, Douglas Ramsey meninggalkan perusahaan.

Baca juga: Facebook Dikabarkan Akan PHK 12 Ribu Karyawan, Mark Zuckerberg Berharap Ekonomi Stabil

Sebagai bagian dari pemutusan hubungan kerja, perusahaan mengatakan bahwa peran chief growth officer yang saat ini dijabat oleh Deanna Jurgens akan diganti pada 17 Oktober mendatang.

Selain itu, kepala keuangan, Philip Hardin telah memberi tahu perusahaan bahwa ia akan mengundurkan diri pada 12 Oktober dan posisi tersebut akan digantikan oleh Lubi Kutua, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden perencanaan keuangan, analisis dan hubungan investor Beyond Meat.

Kemudian, perusahaan juga akan memotong panduan pendapatan setahun penuh dan mengharapkan pendapatan bersih untuk kuartal ketiga sekitar 82 juta dolar AS, turun 23 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan pendapatan bersih yang diharapkan perusahaan untuk tahun 2022 yakni antara 400 juta dolar AS hingga 425 juta dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini