News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Turun 1 Persen Efek Pembatasan Covid-19 di China

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga Minyak Dunia. Sabtu (29/10/2022) minyak mentah brent turun 1,19 dolar AS atau 1,2 persen, menjadi 95,77 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,18 dolar AS atau 1,3 persen menjadi 87,90 dolar AS.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Harga minyak turun sekitar 1 persen pada Jumat (28/10) setelah importir minyak mentah utama China memperluas pembatasan Covid-19.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2022) minyak mentah brent turun 1,19 dolar AS atau 1,2 persen, menjadi 95,77 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,18 dolar AS atau 1,3 persen menjadi 87,90 dolar AS.

Kemudian, bensin berjangka AS juga mengalami penurunan 3 persen. Di sisi lain, solar berjangka AS justru mengalami kenaikan sekitar 5 persen ke level tertinggi sejak pertengahan Juni.

Baca juga: Kapal Tanker Minyak Rusia Merapat ke Singapura dan Malaysia Menyusul Sanksi Uni Eropa

Pembatasan Covid-19 di China

Komisi Kesehatan Nasional pada Kamis (27/10) telah menerapkan pembatasan Covid-19 dengan menutup gedung dan mengunci distrik setelah China mencatatkan 1.506 kasus infeksi Covid-19.

Di samping itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 3,2 persen tahun ini, turun 1,2 poin dari proyeksi April, setelah naik 8,1 persen pada 2021.

Baca juga: Wuhan dan Sejumlah Kota di China Lockdown, Imbas Meningkatnya Covid-19

"Sulit membuat alasan untuk rebound dalam pembelian minyak mentah China mengingat ketidakpastian atas kebijakan nol-Covid," kata Stephen Brennock, analis PVM Oil.

Secara terpisah, PetroChina memperkirakan adanya pertumbuhan dari segi permintaan terhadap bahan bakar olahan dan gas alam China di kuartal keempat tahun ini setelah Beijing meluncurkan lebih banyak kebijakan stimulus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini