News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Ekonomi

Pengembang Properti: Resesi Ekonomi Tak Pengaruhi Minat Masyarakat Beli Hunian

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi industri properti. Pengembang properti percaya diri tidak akan kehilangan pembeli di tengah ancaman resesi ekonomi global pada 2023.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pengembang properti percaya diri tidak akan kehilangan pembeli di tengah ancaman resesi ekonomi global pada 2023.

Hal itu dikatakan oleh Project Director Gardens at Candi Sawangan Slamet Dwi Warno.

Slamet menyebut rumah merupakan kebutuhan utama masyarakat sehingga akan dicari.

Baca juga: Dibayangi Resesi Global, Sektor Properti Diprediksi Tetap Prospektif

“Kalau menurut saya sih enggak ada pengaruh, sebab end user itu butuh rumah. Itu kebutuhan utama mereka. Jadi, apapun yang namanya butuh, pasti akan dicari,” kata Slamet setelah konferensi pers peluncuran Cluster Rivergate di Sawangan, Depok, Sabtu (29/10/2022).

Guna menghadapi ancaman ini, President Director Gardens at Candi Sawangan Aditya Sutanto mengimbau masyarakat segera memiliki unit rumah selagi harganya masih terjangkau.

Ia berujar masyarakat perlu mengurangi gaya hidup seperti membeli kopi yang mahal.

Setelah mengurangi pembelian, masyarakat bisa mulai mencicil rumah.

“Kami melakukan data analyst dari pembeli kami. Rata-rata milenial. Kami juga melihat behavior kehidupan mereka. Kita tau kan ya seperti apa. Makanya, kami mengedukasi mereka mulai mengurangi lifestyle misalnya beli kopi yg mahal. Mengurangi pembelajaan mereka. Lalu, mulai mencicil rumah,” kata Aditya.

Ia mengatakan, ini bisa menjadi satu dari sekian langkah mencegah resesi.

“Karena kalau kita melihat secara ekonomi. Inflasi dengan pendapatan, inflasinya jauh lebih tinggi. Kalau mereka tidak membeli rumah dari sekarang, mereka akan terlambat. Jadi membeli rumah dari sekarang itu salah satu cara menangkal resesi,” ujar Aditya.

Sebelumnya, sinyal resesi global 2023 kian terasa kuat jelang akhir 2022.

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan mulai pasang kuda-kuda dan IMF memangkas proyeksi atau outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 menjadi 2,7 persen dari sebelumnya yang diprediksi sebesar 2,9 persen pada Juli lalu.

IMF pada Januari 2022 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 3,8 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini