Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – Mata uang Yuan China terus mengalami kejatuhan nilai tukar hingga merosot ke level terendah terhadap dolar AS, pada perdagangan Selasa (1/11/2022).
Mengutip dari Reuters nilai Yuan onshore yang diperdagangkan di pasar China pada Selasa pagi telah jatuh sebanyak 25 price Interest Point (pips) dari 7,3280 per dolar AS di hari sebelumnya, menjadi 7,3075 per dolar AS.
Penurunan ini bahkan jadi yang terburuk sejak 15 tahun, tepatnya pada 26 Desember 2007.
Penurunan tersebut mulai terjadi setelah Bank sentral AS atau Federal Reserve terus mengambil langkah agresif dengan menaikkan suku bunga ke level tertinggi.
Sayangnya kebijakan moneter ini membuat nilai dolar kian melambung hingga memicu munculnya tekanan depresiasi pada sejumlah mata uang salah satunya Yuan China.
Kondisi ini makin diperparah dengan adanya keputusan otoritas setempat yang kembali memberlakukan kebijakan zero covid dengan memperketat perbatasan wilayah di seluruh dataran China, guna menekan laju percepatan penyebaran Covid-19 yang saat ini telah mencapai 2.184.901 kasus baru dan 3.480 kematian.
"Pengetatan pencegahan COVID dan tindakan penguncian sementara dapat meningkatkan lebih banyak kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi China," tambah para analis, mencatat level pendukung berikutnya untuk yuan bisa menjadi 7,4 per dolar AS.
Baca juga: Cegah Keruntuhan Yuan, Bank-bank China Kompak Lakukan Intervensi
Beragam cara kini mulai diambil oleh pemerintah China untuk menekan depresiasi atau penurunan nilai pada mata uang Yuan, salah satunya dengan menetapkan tingkat titik tengah Yuan di kisaran 7,2081 per dolar AS.
Kebijakan ini dilakukan People's Bank of China (PBOC) pada Senin (31/10/2022) dimaksudkan untuk menetapkan panduan Yuan agar mata uang China lebih kuat dan stabil di tengah Kongres Partai Komunis yang sedang berlangsung.
Baca juga: China Uji Coba Transaksi Lintas Batas yang Melibatkan Yuan Digital
Meski dampak kebijakan ini belum terlihat, namun pemerintah China berharap dengan menetapkan tingkat titik tengah, depresiasi pada Yuan bisa sedikit mereda.