Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai nol persen pada 2024.
Target tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas bersama sejumlah jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 November 2021 yang lalu.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengajak kalangan pesantren membantu Pemerintah mencapai target tersebut.
“Pesantren punya tanggung jawab untuk menghilangkan kemiskinan tentu bersama dengan elemen lain. Kebetulan ini bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah kemudian lembaga-lembaga swasta dan perorangan, mereka kita sebut sebagai kelompok-kelompok yang punya tanggung jawab bersama dengan pesantren," ujar Maruf melalui keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Kolaborasi PNM dan Kemenko PMK Optimalkan Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Pesantren, kata Ma'ruf, memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan, salah satunya karena jumlahnya yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.
Di samping itu, ajaran di dalam pesantren juga mengajarkan kepada para sumber daya manusianya untuk membantu sesama dan menyejahterakan lingkungannya.
“Kalau di dalam pelajaran pesantren itu kan menghilangkan kemiskinan menjadi bagian dari fardhu kifayah (kewajiban yang harus dilaksanakan), itu kemudian menghilangkan bahaya," tutur Ma'ruf.
Lebih dari itu, tambahnya, pengentasan kemiskinan ini juga berlaku secara umum. Bukan hanya terkait kemiskinan ekstrem, namun juga hal lain yang menyangkut kesejahteraan sesama.
“Bahkan bukan orang muslim saja atau nonmuslim, yang kekurangan makan, yang kekurangan pakaian. Artinya dalam keadaan miskin itu harus dientaskan, itu menurut pelajaran pesantren,” pungkas Ma'ruf.