Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Drajad Wibowo meyakini ekonomi hijau akan berperan penting dalam perekonomian global ke depan.
Hal itu katakan dalam acara Seminar Nasional Perbanas Institute dengan tema "Kebijakan Perdagangan, Stabilitas Harga, dan Kondisi Industri Perbankan", Rabu (2/11/2022).
"Ekonomi hijau hanya sedikit kalah dari sektor perbankan sekarang karena semakin pesatnya," kata Drajad.
Baca juga: Australia dan Singapura Sepakat Garap 17 Proyek Ekonomi Hijau
Politisi PAN ini mengingatkan bahwa orang terkaya di dunia saat ini Elon Musk adalah pendiri Tesla yang bermain di ekonomi hijau atau green economy.
"Elon Musk masuk dalam aktor ekonomi hijau, dia ini kekayaannya sudah melebihi Bill Gates," ucap Drajad.
Dosen Perbanas Institute ini menyarankan pemerintah Republik Indonesia untuk melihat ke depan akan pentingnya green economy.
"RI perlu siap-siap masuk dalam ekonomi dan perdagangan hijau," imbuhnya.
Menurutnya, geliat green economy semakin meningkat pesat menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden yang mengeluarkan executive order 14008.
"Di situ dia memasukkan green economy, climate changes bukan hanya sebagai isu ekonomi saja tetapi masuk sebagai isu keamanan nasional, lembaga termasuk militer AS diperintahkan untuk ikut terlibat dalam climate changes," urai Drajad.
Dia berpandangan pemerintah AS melihat masalah perubahan iklim dunia ini akan mempengaruhi keberhasilan operasi militer.
Baca juga: Singapura dan Vietnam Sepakat Tingkatkan Kerjasama Digitalisasi hingga Ekonomi Hijau
Drajad menekankan bahwa semakin sentralnya ekonomi hijau karena Amerika Serikat berperan sangat krusial di dalam Konferensi iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
"Akan krusial lagi di dalam COP27 nanti tanggal 6-18 November 2022 di Mesir," pungkasnya.