TRIBUNNEWS.COM - Maraknya kasus penipuan yang terjadi belakangan ini memberikan rasa was-was bagi para pengguna Yup. Demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna, Yup mengambil langkah upaya mitigasi terhadap tindakan penipuan yang mengatasnamakan Yup.
Sebagai platform penyedia akses paylater, Yup memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mendapatkan layanan paylater dari mitra penyedia paylater. Semua kalangan dapat menikmati manfaat layanan paylater yang cepat dan aman untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Kemudahan yang ditawarkan ini membuat jumlah pengguna Yup terus meningkat setiap harinya. Momen ini rawan dimanfaatkan oleh oknum-oknum pelaku penipuan untuk mencari korban dari pengguna Yup.
VP of Legal & Compliance Finture Group, Yosef Broztito mengatakan, "Saat ini, sebagai salah satu langkah mitigasi untuk membantu melindungi pengguna dari potensi penipuan, Yup rutin melakukan edukasi pencegahan berbagai modus penipuan agar pengguna selalu berhati-hati, salah satunya untuk tidak memberikan data-data sensitif seperti PIN dan OTP kepada pihak ketiga lainnya, termasuk pihak yang mengatasnamakan Yup."
"Selain harus memahami produk yang digunakan, pengguna juga harus proaktif melindungi diri dari segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Yup," lanjut Yosef.
Dari sisi Marketing, Yup selalu berkomunikasi akan memberikan informasi maraknya penipuan. VP of Marketing Finture Group, Richard Haris menjelaskan, “Supaya terhindar dari berbagai modus penipuan, pastikan segala informasi yang didapatkan berasal dari akun resmi Yup. Yup memiliki beberapa akun resmi sebagai berikut: Facebook : YupBisaYup, Twitter : @thinkyup_id, Instagram : @thinkyup.id, Tiktok : @thinkyup.id, Linkedin : Finture. Atau jika menemukan hal yang mencurigakan bisa langsung ke Yup Whatsapp Customer Service : 081380999689, dan telepon Customer Service Yup di: 085873923450”
Berikut merupakan beberapa modus penipuan yang mengatasnamakan Yup:
1. Gestun atau Gesek Tunai
Sebagai aggregator layanan paylater, Yup tidak pernah menawarkan jasa gestun yang memungkinkan pengguna Yup untuk mencairkan pinjaman yang diberikan oleh mitra Yup kedalam bentuk uang tunai melalui merchant-merchant tertentu. Pengguna wajib waspada atas oknum-oknum yang menawarkan jasa gestun menggunakan aplikasi Yup.
2. Minta kenaikan limit
Modus penipuan yang satu ini marak terjadi melalui chat terutama di Whatsapp. Oknum penipuan akan menawarkan kepada pengguna untuk kenaikan limit setelah melakukan transaksi yang dikirimkan melalui chat Whatsapp. Yup tidak pernah menawarkan kenaikan limit pinjaman dari mitra Yup kepada pengguna Yup dengan syarat mengarahkan pengguna melakukan transaksi khusus.
3. Permintaan data pribadi
Platform media sosial tak lepas dari incaran para pelaku penipuan. Banyak akun palsu yang mengatasnamakan Yup di media sosial yang bertujuan untuk memanfaatkan data pengguna yang lengah. Modus penipuannya pada umumnya dilakukan dengan mengarahkan pengguna untuk masuk ke dalam satu tautan yang tidak resmi yang digunakan para oknum untuk mengumpulkan data pribadi pengguna.
Pengguna juga perlu mewaspadai beberapa cara berikut yang sering dimanfaatkan pelaku penipuan untuk mengumpulkan data pribadi:
1. Referral atau ajak teman
Pengguna akan diarahkan ke satu tautan yang tidak resmi melalui sosial media untuk mengisi data pribadi dan data-data sensitif, seperti username, nomor telepon, dan kode PIN serta kode OTP, dengan iming-iming hadiah.
Modus ini sedikit menjebak mengingat Yup sendiri memiliki program referral. Hal yang wajib diperhatikan ketika mendapatkan tautan program referral, pastikan tautan tersebut benar didapatkan dari akun resmi Yup.
2. Cek status pengiriman kartu
Modus ini juga berbentuk meminta pengguna untuk memberikan data-data sensitif (username, nomor telepon, dan kode PIN serta kode OTP) dengan alasan untuk pengecekan status pengiriman kartu. Data pengguna akan digunakan dengan oleh para penipu yang merugikan pengguna.
Pengguna Yup yang ingin mengetahui status pengiriman kartu dapat menyampaikan pertanyaannya melalui Customer Service Yup hanya dengan memberikan informasi nomor telepon dari pengguna. Tidak ada data pribadi dan data-data sensitif lainnya yang dibutuhkan untuk pengecekan status pengiriman kartu fisik Yup.