News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank Muamalat Pimpin Sindikasi Pembiayaan Rumah Sakit Milik Nahdlatul Ulama di Jawa Barat

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bank Muamalat Pimpin Sindikasi Pembiayaan Syariah. Chief Wholesale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Irvan Y. Noor (kanan) berfoto bersama CEO Edelweiss Hospital Group Syauqi Mujahid Rabbani (kiri) pada seremoni peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit Nahdlatul Ulama (NU) di Cianjur, Jawa Barat belum lama ini. Bank Muamalat ditunjuk sebagai lead arranger sindikasi pembiayaan pembangunan rumah sakit NU di Jawa Barat senilai Rp240 miliar. Pembiayaan ini menggunakan Akad Ijarah Maushufah Fi Al-Dzimmaft (IMFD) dengan tenor 8-10 tahun.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memimpin sindikasi pembiayaan pembangunan rumah sakit milik Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat. Total dana yang disalurkan senilai Rp 240 miliar.

Chief Wholasale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y Noor mengatakan, rumah sakit yang berlokasi di Cianjur tersebut menggandeng Edelweiss Healthcare Group dan merupakan RS pertama milik NU di Provinsi Jawa Barat.

Rumah sakit ini diproyeksikan akan menjadi rumah sakit modern dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

Baca juga: Dukung Kebijakan Bank Indonesia, Bank Muamalat Gandeng Tujuh Bank Syariah Soal Kelola Pasar Uang

“Pembangunan rumah sakit ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak khususnya Nahdlatul Ulama, Edelweiss Healthcare Group, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPKH selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat saat ini. Kami berharap pembangunan rumah sakit ini dapat membantu masyarakat di Jawa Barat untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik lagi,” ujarnya, Senin (7/11/2022).

Penandatanganan mandate letter Bank Muamalat sebagai lead arranger pembiayaan sindikasi ini telah dilaksanakan di Cianjur belum lama ini dan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Adapun proyek ini direncanakan akan tuntas pada tahun 2023.

Pembiayaan ini menggunakan akad Ijarah Maushufah Fii Dzimmah (IMFD) dengan tenor antara 8 hingga 10 tahun. Selain itu, dalam pengoperasian rumah sakit akan menggunakan layanan perbankan milik Bank Muamalat di antaranya cash management system, payroll, dan pembayaran QR code Muamalat.

Baca juga: Transaksi Digital Bank Muamalat Naik hingga 90 Persen Kala Pandemi, Nominalnya Capai Rp 46 Triliun

Pasca aksi korporasi berupa injeksi modal dari BPKH senilai Rp 3 triliun, Bank Muamalat semakin gencar melakukan penyaluran pembiayaan baik secara bilateral maupun sindikasi. Hal ini dalam rangka memperkuat portofolio perseroan khususnya di segmen korporasi.

Sebagai informasi PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo belum lama ini memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan instrumen sukuk mudharabah 2021 Bank Muamalat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini