Kata dia, untuk total daripada seluruh tenaga kerja konstruktif tahap pertama ini berjumlah 16.608 orang dan nantinya berlipat hingga mencapai 200 ribu orang.
Sehingga untuk 22 tower tersebut akan menjadi model percontohan atau prototype hunian bagi pekerja maupun tenaga pendukung oleh pelaku pembangunan.
Baca juga: Indra Karya Garap Infrastruktur Dasar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN Nusantara
Adapun dari bangunan hunian ini bersifat non permanen. Dijelaskan Ari, bangunan tersebut karakternya dapat dibongkar pasang.
Sehingga jika pembangunan IKN Nusantara nantinya sudah rampung, maka sisa material bisa dimanfaatkan kembali dan tidak meninggalkan banyak limbah.
Ari menambahkan, pembangunan hunian ini merupakan wujud daripada memanusiakan pekerja agar dapat bekerja secara fokus. Diharapkan cara memperlakukan pekerja ini menjadi contoh bagi badan usaha lain.
"Kita tempatkan pekerja di fasilitas yang memenuhi. Ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti kesehatan, toko, dan lain sebagainya," tukas Ari.
Bersumber dari Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, sedikitnya ada 8 fasilitas dalam konsep pembangunan hunian pekerja konstruksi IKN Nusantara. Berikut diantaranya:
- Fasilitas akomodasi;
- Fasilitas kesehatan;
- Utilitas dasar (listrik, air, sanitasi, dll);
- Fasilitas perbelanjaan;
- Fasilitas peribadatan;
- Fasilitas transportasi; dan
- Fasilitas pendukung.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Iwan Suprijanto menjelaskan, tahap awal pembangunan jenis hunian didasarkan pada kebutuhan yang paling mendesak saat ini.
Yakni hunian pekerja konstruksi yang mana nantinya para pekerja tersebut akan mengerjakan proyek pembangunan IKN secara umum.
"Tahap awal yang harus disiapkan adalah hunian pekerja konstruksi. Artinya, kita menyiapkan fasilitas akomodasi atau barak pekerja yang lebih sehat dan lebih baik untuk para pekerja konstruksi yang akan memulai pekerjaan di tahap pertama untuk IKN ini," papar Iwan.
Adapun, konsep hunian pekerja konstruksi yang digunakan adalah tipe barak yang mana di dalam 1 pintunya akan menampung beberapa pekerja.
"Konstruksi bangunannya juga menggunakan teknologi yang cepat bangun atau knock down (bongkar pasang)," ujarnya.
Walaupun hanya berupa bangunan semi permanen, lanjutnya, tetapi memiliki ketahanan yang cukup panjang.