Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya menyebutkan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 tumbuh 5,72 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Realisasi ini melanjutkan tren pertumbuhan positif pada kuartal I-2022 yang sebesar 5,01 persen (yoy), dan kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen.
Sementara secara kuartal ke kuartal ekonomi Indonesia tumbuh 1,81 persen (quarter to quarter/qtq).
Dan secara kumulatif Januari-September 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,40 persen dibandingkan periode yang sama di 2021.
Baca juga: Perekonomian Asia Pasifik Diprediksi Bakal Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Global 2023
"Bila dibandingkan kuartal ketiga 2021 atau secara year on year, ekonomi triwulan ketiga 2022 tumbuh 5,72 persen. Secara kumulatif dari triwulan pertama sampai triwulan ketiga 2022 jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021, ekonomi tumbuh sebesar 5,40 persen," ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/11/2022).
Dirinya kembali mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2022 atas dasar harga berlaku Rp5.901,2 triliun Rp dan atas dasar harga konstan Rp2.976,8 triliun.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejalan dengan pulihnya mobilitas dan daya beli yang terjaga. Baik dari sisi produksi maupun konsumsi.
Ditambah lagi adanya respon pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
"Hal ini ditandai dengan realisasi program perlindungan sosial dan juga peningkatan realisasi subsidi bahan bakar minyak," papar Margo.
"Sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga serta aktivitas produksi konsisten ekspansif," lanjutnya.
Sektor penopang ekonomi Indonesia utamanya berasal dari industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.
"Di kuartal III-2022 ini industri memiliki kontribusi 17,88 persen, kemudian pertambangan 13,47 persen, pertanian 12,91 persen, dan perdagangan 12,74 persen," pungkas Margo.