TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Krakatau International Port (KIP), Akbar Djohan mengatakan KIP sebagai Pelabuhan Curah (Non-Kontainer) terbesar di Indonesia terus mendorong kemajuan ekonomi maritim Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat menerima penghargaan The Most Innovative CEO in Creating an International Industrial Non-Container Hub Port in Indonesia.
Penghargaan ini diberikan dalam acara Bisnis Indonesia Logistics Awards 2022 yang digelar pada Selasa, 8 November 2022 di Hotel Manhattan, Jakarta, dan dibuka oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi.
"Penghargaan ini berkat kerjasama semua tim yang ada di KIP, tidak mengenal waktu dalam bekerja untuk menciptakan revenue bagi perusahaan yang baik dan konsisten," ujar Akbar pada Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Ekonomi Maritim Tembus 1.000 Triliun Lebih, KIP: Peluangnya Masih Sangat Besar
Meski baru setara dengan 4,24 persen dari PDB nasional, kontribusi sektor logistik dan rantai pasokan tak bisa dianggap remeh di tengah rontoknya industri-industri strategis lainnya.
Akbar menambahkan, sektor logistik yang mendapat berkah langsung tersebut utamanya dari kegiatan transportasi dan pergudangan.
Pada tahun lalu saja, kontribusi transportasi dan pergudangan terhadap nilai PDB mencapai Rp719,63 triliun.
"Tantangan yang kita hadapi saat ini, bagaimana mempersiapkan strategi utk menjaga rantai pasok logistik ditengah ketidakpastian ekonomi global, hal ini KIP telah canangkan dengan berbagai inovasi dengan gagasan menjadi alternatif pelabuhan curah apabila Tanjung Priuk Over Load, dengan fasilitas yang sangat baik dimiliki oleh KIP, mampu untuk mengatasi berbagai masalah yang ada," tegas Akbar.
Selain awarding, acara ini juga memiliki sesi Forum Seminar dan Diskusi Logistik 2022. Sesi pertama Kegiatan Seminar dan Diskusi bertajuk "Menjawab Tantangan Industri Logistik dan Rantai Pasokan 2023 demi Mewujudkan Kemandirian dan Daya Saing Kelas Dunia". Selanjutnya di sesi kedua bertajuk "Setahun Merger BUMN Pelabuhan, Indonesia Dapat Apa?".
Dalam sesi diskusi dengan tema "Menjawab Tantangan Industri Logistik dan Rantai Pasokan 2023 demi Mewujudkan Kemandirian dan Daya Saing Kelas Dunia", para pembicaranya adalah: Carmelita Hartoto, Ketua Umum INSA (Indonesian National Shipowners’ Association), Akbar Djohan, CEO Krakatau International Port, Yossianis Marciano, Direktur Usaha Angkutan Barang & Tol Laut PT PELNI (Persero).
Akbar menjelaskan dalam sesi diskusi tersebut, resesi global akan berdampak pada penurunan daya beli (permintaan), hal ini akan berpengaruh kepada industri kepelabuhanan terutama karena adanya penurunan jumlah kargo curah kering yang dibongkar.
"Dampak langsung bagi KIP dapat diukur dengan melihat penurunan jumlah kedatangan kapal atau jumlah kargo yang dibongkar dan dimuat di KIP. Hal ini mengefisienkan biaya logistic melalui peningkatan kinerja operasional, peningkatan kecepatan bongkar muat, melakukan warehouse management secara efektif, mengelola traffic manangement untuk kelancaran keluar-masuk Pelabuhan," ujar Akbar.
Baca juga: Perbaikan Infrastruktur Bawa Dampak Positif Terhadap Industri Logistik
Selain itu, Akbar menegaskan bahwa KIP terus mengembangkan infrastruktur yang terintegrasi dengan IT dibarengi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pemenuhan kompetensi dan kapabilitas secara berkesinambungan.
Hal ini dapat meminimalisir gangguan rantai pasok terutama dari sector kepelabuhanan serta tentu saja meningkatkan daya saing KIP secara global.