News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan AS Menurun di Tengah Lonjakan PHK Perusahaan Teknologi

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengantre untuk menerima paket makanan selama pemberian makanan Bank Makanan Komunitas Alameda County di Acts Full Gospel Church pada 15 Juli 2022 di Oakland, California. Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami penurunan pada minggu lalu. Justin Sullivan/Getty Images/AFP (Photo by JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Jumlah warga Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami penurunan pada minggu lalu.

Penuruan pengajuan klaim baru untuk tunjangan pengangguran itu terjadi di tengah melonjaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi.

Melansir dari Reuters, data yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja AS hari ini, Kamis (17/11/2022), menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran AS turun sebanyak 4.000 menjadi 222.000 klaim untuk pekan yang berakhir pada 12 November.

Baca juga: Berikut Daftar Perusahaan Teknologi Mengalami Badai PHK, Amazon, Twitter, Microsoft Hingga Stripe

Terjadi peningkatan PHK di sektor teknologi, dimana Twitter, Amazon, dan Meta, mengumumkan ribuan PHK bulan ini. Perusahaan yang sensitif terhadap suku bunga seperti sektor perumahan dan keuangan juga memangkas tenaga kerjanya.

Para ekonom juga mencatat, PHK di sektor teknologi secara historis tidak menjadi indikator utama penurunan pasar tenaga kerja secara keseluruhan.

"Pemotongan pekerjaan teknologi yang diumumkan sering melonjak tanpa peningkatan yang sesuai dalam pemotongan di sektor lain dan sebaliknya menjadi indikator kebetulan," tulis mereka.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 375 basis poin pada tahun ini dari mendekati nol menjadi kisaran 3,75 persen hingga 4,00 persen, karena berusaha melawan inflasi yang tinggi, yang menjadi siklus kenaikan suku bunga tercepat sejak 1980-an.

Baca juga: Morgan Stanley: Amerika Serikat Bisa Hindari Resesi pada 2023, Eropa Kurang Beruntung

Sejauh ini, ekonomi AS sedang melewati badai kebijakan moneter yang lebih ketat, dengan data pada Rabu (16/11/2022) menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel yang kuat di Oktober.

Sementara itu, data minggu depan mengenai jumlah orang yang menerima tunjangan setelah minggu pertama menerima bantuan akan lebih menjelaskan laporan ketenagakerjaan di bulan ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini