Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam dipastikan berlanjut hingga empat bulan ke depan.
Hal ini sekaligus meredakan kekhawatiran atas pasokan pangan dunia karena kekhawatiran inflasi melonjak.
“Saya menyambut baik kesepakatan semua pihak untuk melanjutkan inisiatif biji-bijian Laut Hitam guna memfasilitasi navigasi ekspor biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk yang aman dari Ukraina,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Turki Yakin Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina akan Terus Berlanjut
Dia juga mengatakan bahwa PBB juga berkomitmen penuh untuk menghilangkan hambatan yang tersisa untuk mengekspor makanan dan pupuk dari Federasi Rusia, bagian dari kesepakatan yang dianggap penting oleh Moskow.
Adapun, menteri infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, memuji perpanjangan itu sebagai "langkah penting dalam perang global melawan krisis pangan".
Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan bahwa Moskow setuju untuk tetap berpegang pada kesepakatan "tanpa perubahan dalam syarat atau ruang lingkup".
Erdogan Gembira
Dilansir dari Aljazeera, Jumat (18/11/2022) Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik konsensus Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan kesepakatan itu.
“Signifikansi dan manfaat dari perjanjian ini untuk pasokan pangan dan keamanan dunia telah menjadi bukti," kata Erdogan.
Seperti diketahui, kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang ditengahi oleh Turki dan PBB pada Juli lalu, telah menghasilkan lebih dari 11 juta ton produk pertanian yang dikirim dari tiga pelabuhan di Ukraina, termasuk 4,5 juta ton jagung dan 3,2 juta ton gandum.