News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Industri Ritel Modern Tetap Alami Pertumbuhan pada Kuartal III 2022

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja merapikan produk kebutuhan rumah tangga pada pembukaan gerai baru Mitra10 di Jakarta. Di tengah ancaman resesi ekonomi global pada tahun depan dan kenaikan suku bunga, industri ritel modern bahan bangunan tetap mengalami pertumbuhan kinerja keuangannya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah ancaman resesi ekonomi global pada tahun depan dan kenaikan suku bunga, industri ritel modern bahan bangunan tetap mengalami pertumbuhan kinerja keuangannya.

Hal ini terlihat dari keuntungan dalam sembilan bulan, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) yang memiliki jaringan Mitra 10 dan Furnitur Atria.

Mengutip Kontan, Senin (21/11/2022), CSAP membukukan laba bersih Rp 167,27 miliar pada kuartal III 2022. Angka ini melonjak 22,26 persen dibandingkan posisi kuartal III 2021.

Pada periode sembilan bulan tahun lalu, CSAP membukukan laba sebesar Rp 136,82 miliar. Lonjakan laba ini terdongkrak kenaikan penjualan.

Baca juga: BI Kembali Naikkan Suku Bunga, Analis Ungkap Jenis Instrumen Investasi yang Cocok Buat Investor

Merujuk laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI), CSAP meraup total penjualan Rp 11,41 triliun per kuartal III-2022. Penjualan tersebut meningkat 9,92% secara tahunan (YoY).

Penjualan CSAP per kuartal III-2022 terdiri dari penjualan barang beli putus senilai Rp 10,72 triliun dan penjualan konsinyasi sebesar Rp 687,79 miliar. Keduanya masing-masing tumbuh 9,38% dan 19,43% secara tahunan.

Nilai penjualan total CSAP kemudian dikurangi beban pokok penjualan konsinyasi sebesar Rp 565,05 miliar. Sehingga CSAP mengantongi penjualan neto dengan jumlah Rp 10,85 triliun, naik 9,48% secara tahunan.

Hingga akhir September 2022, CSAP mencatatkan beban pokok penjualan barang beli putus sebanyak Rp 8,98 triliun atau meningkat 9,24% secara tahunan.

Alhasil, CSAP meraup laba kotor senilai Rp 1,86 triliun per akhir kuartal III-2022. Meningkat 10,71% dibandingkan kuartal III-2021 dengan nilai Rp 1,68 triliun.

Setelah dikurangi beban operasional dan beban usaha lain-lain, lalu ditambah pendapatan usaha lain-lain, CSAP membukukan laba usaha sebesar Rp 432,09 miliar. Melonjak 19,69% secara tahunan.

CSAP pun mampu mendongkrak laba tahun berjalan 24,87% dari Rp 146,29 miliar per kuartal III-202, menjadi Rp 182,68 miliar di akhir kuartal III-2022.

Hingga periode 30 September 2022, CSAP memiliki total aset senilai Rp 9,50 triliun. Naik dibandingkan total aset per 31 Desember 2021 dengan nilai Rp 8,50 triliun.

Total aset CSAP per 30 September 2022 terdiri dari aset lancar Rp 5,47 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 4,02 triliun.

Total liabilitas CSAP juga naik dari Rp 6,23 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp 7,09 triliun per 30 September 2022. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 5,12 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 1,96 triliun.

CSAP memiliki total ekuitas Rp 2,40 triliun. Sehingga total liabilitas dan ekuitas CSAP per 30 September tercatat sebanyak Rp 9,50 triliun.

Baca juga: Said Iqbal Sebut Daya Beli Buruh Turun 30 Persen Akibat Kenaikan Harga BBM

Seketaris Perusahaan CSAP Idrus Widjajakusuma mengatakan, manajemen berkenyakinan peforma positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun ini, sehingga meraih target pertumbuhan pendapatan 11%.

"Pencapaian periode ini patut diapresiasi mengingat tekanan inflasi dan tren pertumbuhan suku bunga yang dapat memperlemah daya beli masyarakat," kata Idrus. (Ridwan Nanda Mulyana/Kontan).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini