Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi favorit pemodal pada 2023.
Hal itu diungkap oleh Managing Partner East Ventures Roderick Purwana.
Roderick menyebut sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
"Menurut kami sektor UMKM menarik karena ada 60 juta lebih UMKM di Indonesia," katanya ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Buka Akses ke Global Supply Chain di KTT G20, Bukti Komitmen BRI pada UMKM
East Ventures sudah berinvetasi di perusahan yang berlatar belakang industri UMKM.
Perusahaan tersebut ada dua, yaitu Sirclo dan Desty.
Dikutip dari kontan.co.id, East Ventures mengucurkan pendanaan tahap awal atau seed funding kepada startup penyedia infrastruktur social commerce, Desty pada 1 Desember 2020.
Sedangkan pada 14 September 2021, East Ventures bersama sejumlah perusahaan lain memberi pendanaan pada Sirclo sebesar 36 juta dolar AS atau setara sekitar Rp 515 miliar.
Selain UMKM, Roderick mengatakan East Ventures memiliki komitmen berinvetasi di perusahaan e-commerce, fintech, logistik, edukasi, serta kesehatan.
Melihat situasi geopolitik dunia, Roderick tak cemas mengenai rencana investasi East Ventures ke depannya.
"Kalau memang situasinya berubah jadi parah, kami juga harus beradaptasi," ujarnya.
Saat ini, ia melihat East Ventures akan terus berinvetasi pada 2023.
Malahan, Roderick menyebut di tengah krisis pasti ada kesempatan berinvestasi.
"Some of the best company yang di-invest pasti muncul saat krisis. Kadang, ada orang kehilangan pekerjaan, lalu membuat perusahaan. Kemudian, perusahaan itu jadi besar. Itu bisa menjadi memomentum sendiri," ujarnya.
Mengenai kriteria East Ventures menaruh modal, Roderick mengatakan perusahaan harus memiliki produk yang sesuai dengan masalah yang ada.
Kemudian, pasar dari perusahaan itu turut menjadi pertimbangan, juga kapabilitas para penemunya.
"Para founder perlu memiliki kapabilitas, intergritas, dan kerja keras," katanya.
Ia melihat tren para pemodal dalam menaruh invetasinya pada 2023 mendatang.
Menurut dia, perusahaan harus memiliki rencana konkret mencapai keuntungan.
Tak hanya itu, perusahaan juga perlu memiliki usaha yang berkelanjutan (sustainable).
"Perusahaan akan dilihat ketika mereka memiliki rencana konkret dan mengarah ke sustainability," ujar Roderick.