Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertransformasi dari bisnis penyewaan perlengkapan bayi bernama Babyloania yang dirintis oleh Arlo Erdaka dan dikembangkan secara bootstrapping sejak 2014, Bioma terus berkembang.
Bioma yang dikenalkan sejak awal tahun 2022, kini menawarkan solusi sewa berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari alat-alat kantor, stationery, perabotan, hingga perlengkapan logistik dan dapur yang bertujuan membantu perusahaan mengurangi beban operasional usaha seperti biaya pemasangan, perbaikan, dan maintenance.
“Kami menggunakan sistem langganan agar pelaku bisnis dan startup bisa mengakses semua kebutuhan bisnis mereka, seperti sewa perlengkapan restoran, perabot, barang elektronik, peralatan kantor, dan sebagainya," kata Arlo Erdaka, Co-Founder dan CEO Bioma.
Sistem seperti ini, kata dia akan membantu perusahaan untuk meminimalisir capital expenditure tanpa perlu repot mengelola aset-aset yang dimiliki.
Baca juga: Wianto Chen: Perusahaan Harus Terus Beradaptasi Dengan Kebutuhan Bisnis Yang Terus Berkembang
"Saat ini kami memiliki lebih dari 1.000 SKU produk yang siap disewa sehingga klien bisa memilih produk melalui katalog Bioma.id ataupun mengajukan request aset bisnis tertentu kepada tim sales. Jika barang tersebut belum tersedia di katalog, tim Bioma kan memberikan proposal harga sewa kepada klien," katanya.
Arlo mengatakan, sejak pertama kali berdiri, lebih dari 20.000 klien Bioma sudah mendapatkan kemudahan operasional dari penyewaan barang kami.
"Mayoritas klien kami berasal dari perusahaan F&B yang hendak membuka outlet baru, dimana mereka bisa menyewa perlengkapan dapur, restoran, dan back office, sehingga dapat berekspansi lebih cepat dengan modal yang lebih rendah," katanya.
Beberapa klien Bioma di antaranya adalah: Sekolahmu, Pashouses, Mamikos, Transfez, dan berbagai jaringan restoran di Indonesia.
Kedepannya, Bioma berencana untuk terus mengeksplorasi bidang industri yang berpotensi tinggi, seperti sektor olahraga, alat konstruksi, dan perlengkapan pergudangan.
Sebagai startup muda, Bioma menyadari bahwa akselerasi bisnis perlu dilakukan secara efektif. Karena itu, tim yang dibangun oleh tiga orang co-founder ini pun memutuskan untuk mengikuti program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 5, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Penyelenggaraan SSI bertujuan untuk membantu startup tahap awal seperti Bioma agar dapat memformulasikan strategi PMF yang tepat.
“Awalnya kami tertarik mengikuti SSI karena program-programnya sangat sesuai dengan kebutuhan kami sebagai early-stage startup. Selama empat bulan pelatihan, kami benar-benar merasa terbantu karena dapat berkenalan dengan para Coach dan Advisor yang sudah pernah melalui tahap yang sedang Bioma lalui sekarang. Ini merupakan shortcut tersendiri bagi kami untuk menghindari kesalahan dan fokus pada jalur profitability yang tepat,” kata Melvin Juwono, Co-Founder dan COO Bioma.
Tim pendiri Bioma bertemu ketika bersama-sama membesarkan Listee, platform penyedia layanan manajemen penjualan di media sosial, yang telah diakuisisi Yummy Corp.
Saat itu Melvin Juwono, Gideon Tjahjono, Obed Tandadjaja, dan Marcel Christianis merupakan pendiri Listee, sementara Arlo berperan sebagai Advisor.
Melvin aktif membangun Listee sambil menuntaskan program studi Master di Stanford, sementara Arlo merupakan Entrepreneur in Residence di IRONGREY, perusahaan investasi dari Korea Selatan yang berinvestasi di sektor teknologi.
Obed sebagai bekerja sebagai Senior Software Engineer di Google.