Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi topik perbincangan hangat netizen di media sosial Twitter.
Ada sejumlah hal yang membuat GOTO masuk dalam jajaran trending topic.
Pertama, hal ini dikarenakan saham GOTO tengah berada dalam tren penurunan selama beberapa waktu terakhir.
Bahkan, saham GOTO menyentuh level auto reject bawah (ARB) atau batasan maksimum dari penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan di bursa efek sejak awal pekan ini.
Baca juga: IHSG Turun Tipis 0,08 Persen ke 7.012, Saham EMTK dan GOTO Anjlok
Pada Kamis (1/12/2022), saham GOTO langsung ambles 6,62 persen menyentuh level ARB ke Rp141 per saham pada pembukaan perdagangan. Turun 10 dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp151 lembar.
Padahal, harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham GOTO di angka Rp338 per lembar saham.
Rontoknya saham GOTO tidak terlepas dari berakhirnya periode penguncian atau lock up saham seri A pada kemarin (30/11/2022).
Kemudian untuk alasan kedua, netizen menyoroti kabar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang turut mengawasi langkah penyertaan modal PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap Gojek-Tokopedia (GOTO).
Kini investasi perusahaan telekomunikasi pelat merah ke platform digital raksasa itu tengah dikaji lembaga antirasuah itu.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Merah, Sebanyak 267 Saham Mengalami Pelemahan
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengatakan, Direktorat Pencegahan dan Monitoring telah bekerja sama dengan Direktorat Penindakan terkait pengawasan tersebut.
Menurut Karyoto, pihaknya bisanya akan mendapatkan input dari Direktorat Monitoring jika telah bekerja dalam melakukan pendalaman.
"Kita (Direktorat penindakan dan Eksekusi) juga kemarin sudah kerjasama dengan direktorat monitoring sudah intens monitoring mengenai hal ini (investasi GOTO). Kami biasanya akan mendapatkan feeding dari direktorat monitoring mengenai hal ini," kata Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022) malam.
"Kalau direktorat monitoring sudah turun, berarti dia memonitor lebih detail daripada kami melakukan penyelidikan," Karyoto menambahkan.
Baca juga: Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, IHSG Berakhir Melemah, Transaksi Mencapai Rp6,85 Triliun
Karyoto mengakui pihaknya turut memelototi investasi itu lantaran sempat menuai pro kontra dan membetot perhatian publik.
Terlebih sejumlah kalangan menilai langkah investasi itu janggal, sarat konflik kepentingan, hingga berpotensi merugikan negara.
Seperti diketahui, Telkomsel memiliki saham GOTO senilai 450 juta dolar AS atau setara dengan Rp6,4 triliun pada November 2020. Nilai investasi itu setara dengan 23,7 miliar saham GOTO.
Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau Gojek untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,1 juta per Desember 2020.
Opsi beli saham preferen memberikan hak kepada Telkomsel untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar 300 juta dolar AS dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan pada harga 5,049 dolar AS per saham.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Usai Melemah pada Akhir Pekan Kemarin, Perhatikan Beberapa Saham Ini
Pada 17 Mei 2021, Gojek dan Tokopedia melakukan merger menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia dan membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai perjanjian CB, dengan CB akan dikonversi menjadi saham.
Lalu pada 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar 150 juta dolar AS yang setara dengan Rp2,1 triliun, dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai 300 juta dolar AS atau setara Rp4,29 triliun.
Berdasarkan perubahan akta pada 19 Oktober 2021, GOTO melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham, menjadi 23,72 miliar lembar saham.
Dengan investasi dan stock split ini, maka Telkomsel tercatat memperoleh saham GOTO pada harga Rp270 per saham.
Sementara itu, Penurunan harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang signifikan membuat PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dikabarkan harus membukukan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi hingga Rp811 miliar.
Per tanggal 31 Maret 2022, Telkomsel, anak usaha TLKM menyatakan nilai wajar investasi saham di GoTo dengan menggunakan nilai penawaran saham GoTo pada saat IPO sebesar Rp338 per saham.