Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan, sebanyak 2,68 juta penumpang diproyeksi bakal melintas menggunakan angkutan penyeberangan, selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, proyeksi tersebut terhitung dari 17 Desember jelang Natal 2022 dan H+10 setelah Tahun Baru 2023.
"Proyeksi penumpang ataupun yang akan menyeberang di pelabuhan kami, di tahun 2022 ini sekitar 2,68 juta. Nah ini adalah jumlah yang kami estimasi di 10 lintasan. Karena, untuk penataan kali ini kita memantau di 10 lintasan," kata Shelvy pada Media Gathering, di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, ASDP Tingkatkan Kapasitas Angkut
Shelvy mengatakan, proyeksi di 10 lintasan itu diantaranya pelabuhan Merak-Bakauheni diproyeksikan mencapai 811.353 penumpang. Ketapang-Gilimanuk sebanyak 731.970 penumpang.
Padangbai-Lembar mencapai 62.370 penumpang, Kayangan-Pototano mencapai 188.303 penumpang. Hunimua-Waipirit mencapai 56.466 penumpang.
Tj Api-api-Tj Kelian sebanyak 52.144 penumpang. Bitung-Ternate mencapai 433 penumpang, Bajoe-Kolaka mencapai 22.912 penumpang. Bolok-Rote mencapai 433 penumpang dan Ajibata-Ambarita mencapai 78.644 penumpang.
Lebih lanjut, Shelvy memaparkan, puncak arus mudik natal 2022 bakal terjadi di tanggal 23 hingga 24 Desember. Sedangkan puncak arus balik, diprediksikan bakal terjadi di tanggal 1 dan 2 Januari 2023.
Baca juga: Usai Akuisisi PT Jembatan Nusantara, ASDP Bakal Evaluasi Rute
Selain itu, Shelvy berujar, terjadi peningkatan penumpang roda empat sebesar 40 persen. Namun, jumlah tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019.
"Jadi memang kalau kita berkaca pada Lebaran tahun ini, memang sudah ada kenaikan gitu ya. Apalagi kan pemerintah sudah tidak ada lagi pembatasan perjalanan, maka langkahnya ini memang sudah naik tapi tetap masih di bawah tahun 2019," ujarnya.
Shelvy menambahkan, ASDP telah menyediakan sebanyak 225 kapal yang terdiri dari 172 kapal ASDP dan 53 kapal Jembatan Nusantara.
Sementara itu, kesiapan alat produksi pada 10 lintasan pantauan Nasional sebanyak 56 dermaga siap operasi diantaranya 55 dari ASDP dan 1 kapal non ASDP.
"Kapal siap operasi, 227 Kapal. 61 kapal ASDP 166 Non ASDP," tegas Shelvy.