Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garuda Indonesia Group mempersiapkan 1,3 juta kursi penerbangan pada periode musim puncak (peak season) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023.
Peak season ini diproyeksikan akan berlangsung dari tanggal 18 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan periode peak season Nataru tahun ini menjadi penanda penting atas geliat industri transportasi udara yang semakin bertumbuh dan berakselerasi dalam memaksimalkan fase pemulihan kinerjanya.
Baca juga: Jasa Marga Akan Buka Jalur Fungsional di Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Saat Arus Balik Nataru 2023
"Tingginya antusiasme masyarakat melaksanakan perjalanan akhir tahun pada masa transisi pandemi ini, tentunya menjadi momentum tersendiri," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (16/12/2022).
Angka 1,3 juta itu merupakan gabungan layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink.
Kapasitas penerbangan yang disediakan Garuda Indonesia sebanyak 503,407 kursi bagi rute domestik dan 116,267 kursi bagi rute internasional.
Sementara Citilink mempersiapkan 684,682 kursi penerbangan rute domestik dan 34,560 kursi penerbangan rute internasional.
"Optimalisasi kesiapan kapasitas penerbangan tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan demand perjalanan transportasi udara pada periode libur akhir tahun," kata Irfan.
Menurut dia, ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah penambahan frekuensi.
Serta pengoperasian bigger aircraft yang dilaksanakan Garuda Indonesia Group pada sejumlah rute penerbangan yang memiliki potensi pertumbuhan demand penumpang tinggi.
Irfan berharap peningkatan kapasitas layanan penerbangan pada periode peak season Nataru kali ini dapat turut mendukung akselerasi pemulihan pariwisata nasional dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
"Serta, turut mendukung fokus Perusahaan dalam memaksimalkan profitabilitas melalui pengembangan jaringan penerbangan domestik maupun internasional," ujarnya.
Baca juga: Pertamina Bentuk Satgas Nataru 2023, Siap Antisipasi Lonjakan Pemudik
Peningkatan kapasitas penerbangan melalui penambahan frekuensi penerbangan ini, dikatakan oleh Irfan, turut menjadi proyeksi optimisme Garuda Indonesia terhadap outlook kinerja positif yang ke depannya akan terus ditingkatkan.
"Khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi Garuda Indonesia Group yang kami proyeksikan ini dapat mencapai sedikitnya 100 armada hingga akhir tahun ini," kata Irfan.
Irfan berujar pihaknya akan senantiasa mengoptimalkan melalui kepastian kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Itu dilakukan agar mobilitas dapat terpenuhi secara baik," ujarnya.