Keempat, kebijakan pembiayaan investasi melalui APBN harus lebih selektif dengan penekanan terhadap sektor-sektor produktif yang memiliki dampak multiplayer dan infrastruktur dasar.
Menurut Said, hal itu untuk menopang target sumber daya manusia Indonesia yang unggul, untuk menopang tahapan Visi Indonesia Emas 2045.
Kelima, percepatan transformasi energi nasional yang selama ini bertumpu dari Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mengurangi resiko ketergantungan impor.
"Langkah ini untuk memantapkan ruang fiskal pada tahun depan menghadapi gonjang ganjing ekonomi eksternal," tegasnya.
Keenam, memperbaiki tata kelola subsidi baik energi maupun non energi agar dukungan anggaran subsidi dari APBN pada tahun depan lebih tepat sasaran dan punya dampak signifikan sebagai kekuatan penopang daya beli dan produktivitas rumah tangga miskin.