News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjelasan Kepala BMKG Ihwal Potensi Hujan Lebat Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menindaklanjuti arahan Presiden untuk menjaga kelancaran, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk meninjau dari udara beberapa titik potensi rawan banjir atau bencana di Tol Cipali.

"Sejak 21 Desember lalu BMKG mendeteksi adanya pergerakan seruak udara dingin dari dataran tinggi Tibet," ujarnya.

"Saat ini menuju wilayah Indonesia bagian barat, dan hal itu terjadi pula di tahun 2020 di mana terjadi banjir di Jabodetabek dengan intensitas mencapai 337 milimeter," lanjutnya saat ditemui di kantor utama PT Jasa Marga Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022). 

Dwikorita menjelaskan, perayaan Natal tahun 2020 bersamaan dengan terjadinya fenomena la nina modern, tapi kali ini la nina cenderung melemah. 

Fenomena baru yang kini muncul adalah pergerakan awan-awan dari Samudera Hindia di sepanjang ekuator dari arah barat, yang saat ini sedang memasuki wilayah Indonesia bagian barat. 

Kemudian, akan terus bergerak berarak-arakan menuju wilayah Indonesia bagian timur, dan akhirnya sampai ke Samudera Pasifik. 

Selain itu, masih terjadi angin monsun yang membawa uap air dan hujan kuat dari Asia, dan juga terjadi labilitas fenomena atmosfer di wilayah Indonesia sendiri. 

"Jadi, tidak hanya dari wilayah luar, tapi juga di wilayah Indonesia sendiri. Oleh karena itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat, bahkan dapat mencapai ekstrem mulai tanggal 23 hingga 1 Januari untuk beberapa wilayah secara silih berganti," kata Dwikorita. 

Baca juga: Kepala BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat saat Periode Libur Natal dan Tahun Baru

Menhub Budi Karya mengatakan pihaknya berupaya memitigasi dampak cuaca ekstrem tersebut. 

"Kalau hujan biasanya terjadi itu besok tanggal 24 dan 30, puncaknya di situ, tapi bisa saja terjadi anomali. Kami memang khusus adakan overview karena informasi itu, kami terbang dari Jakarta ke km 136 (Tol Cipali) muter-muter karena informasinya ada lima gorong-gorong di situ," tutur dia. 

Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, Jumat 23 Desember 2022, BMKG: Bali dan NTB Potensi Hujan Lebat

Selanjutnya, dirinya juga memantau km 151, dan menugaskan Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan selaku pengelola Tol Cipali untuk meminimalisir potensi cuaca ekstrem. 

"Kami juga tugaskan Astra memperdalam sungai-sungai, tapi jangka menengah saya minta Astra untuk membuat tambahan gorong-gorong. Sementara untuk jangka menengah dan panjang, saya mengusulkan kepada menteri PUPR untuk membuat satu rekayasa tata air lebih komprehensif, apakah ada bendungan di atas ataukah waduk-waduk kecil sebelum jalan tol," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini