TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tekanan terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) hingga saat ini belum berakhir.
Tercatat, pada akhir perdagangan sesi I, Senin (26/12/2022), saham GOTO terkoreksi 3,49 persen ke posisi Rp 83 per saham.
Adapun GOTO sempat mantul ke level tertinggi di posisi Rp 87 per saham.
Kondisi tersebut membuat membuat kapitalisasi pasar alias market cap GOTO ikut terkikis.
Baca juga: Analis Isyaratkan Waktu yang Pas untuk Nyerok Saham GOTO
Saat pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp 400,31 triliun dan kini menjadi hanya Rp 98,30 triliun.
Kala itu GOTO berhasil duduk di posisi keempat sebagai saham dengan kapitalisasi terbesar di BEI. Nilai kapitalisasi pasar GOTO tepat berada di bawah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menyebut penurunan market cap ini seiringan dengan aksi jual yang dilakukan oleh pelaku pasar modal atau investor.
"Biasanya kalau pergerakan harga saham penurunan harga, kapitalisasi pasarnya mengurang juga atau penurunan," jelasnya yang dikutip dari Kontan.
Memang ketika GOTO masih masuk jajaran top 10 dengan kapitalisasi terbesar di Bursa, setiap pergerakan saham teknologi ini akan berdampak pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tak hanya mempengaruhi pergerakan indeks komposit itu, Nafan juga menilai penurunan kapitalisasi pasar GOTO turut berkontribusi pada performa market cap total IHSG.
Per Jumat (23/12), GOTO sudah menekan IHSG sebesar 457,2 poin sepanjang 2022 dan menjadi pemberat nomor satu di bursa saham dalam negeri. Padahal GOTO baru listing pada 11 April 2022. (Yuliana Hema/Kontan)