TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi salah satu saham yang menurun drastis pada 2022 ini.
Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih banyak tertekan dan terus menurun, bahkan berkali-kali masuk auto rejection bawah (ARB) dan harganya di bawah Rp 100.
Terakhir, pada Senin (26/12/2022) harga saham GOTO ditutup melemah 4,65 persen ke posisi Rp 82 per lembar.
Baca juga: Sempat Jadi Salah Satu Top Gainer, Saham GOTO Siang Ini Jatuh 2,30 Persen, Kini Harganya Rp 85
Market cap GOTO jatuh di bawah Rp 100 triliun. Seiring dengan pelemahan itu, kapitalisasi pasar saham teknologi ini mencapai Rp 97,12 triliun atau tak sampai seperempat market cap GOTO saat IPO.
Saat pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022, market cap GOTO menduduki posisi keempat sebagai saham dengan kapitalisasi terbesar dengan nilai Rp 400,31 triliun.
Ketika GOTO masih masuk jajaran top 10 dengan kapitalisasi terbesar di BEI, setiap pergerakan GOTO akan berdampak pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Research & Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Kristiantoro menyebut harga saham GOTO yang anjlok signifikan tak bisa dipungkiri memang menjadi pemberat kinerja IHSG.
Seiring dengan menyusutnya kapitalisasi pasar GOTO makan akan semakin mengurangi bobotnya terhadap IHSG.
Hal ini menjadi kondisi yang baik bagi pergerakan indeks komposit dalam negeri.
"Akan jadi hal baik jika ke depan GOTO dalam tren koreksi, sehingga tidak akan semakin memperberat beban IHSG," ucap Nico kepada Kontan.co.id, Senin (26/12).
GOTO menjadi pemberat utama pergerakan IHSG sepanjang 2022 ini. Per Senin (26/12), GOTO telah mengikis IHSG sebesar 465,2 poin dengan penurunan saham 75,7%.
Baca juga: Pagi Ini, IHSG Bergerak di Zona Merah, Saham GOTO Jadi Top Losers, Telkom Pimpin Top Gainers
Namun sebaliknya, lanjut dia, jika GOTO rebound setidaknya mendekati harga initial public offering (IPO) maka market cap akan kembali naik dan akan membantu kenaikan IHSG.
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menyebut penurunan market cap ini seiringan dengan aski jual yang dilakukan oleh pelaku pasar modal atau investor.
"Biasanya kalau pergerakan harga saham penurunan harga, kapitalisasi pasarnya mengurang juga atau penurunan," kata Nafan.
Tak hanya mempengaruhi pergerakan indeks komposit itu, Nafan juga menilai penurunan kapitalisasi pasar GOTO turut berkontribusi pada performa market cap total IHSG.
Baca juga: Saham GOTO Kembali Ambrol 6 Persen, IHSG Ikut-ikutan Melemah 0,13 Persen ke 6.801
Lantaran market cap alias kapitalisasi pasar GOTO jatuh di bawah Rp 100 triliun, perusahaan tersebut terdepak dari big caps bursa.
Padahal saat pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022, market cap GOTO menduduki posisi keempat sebagai saham dengan kapitalisasi terbesar dengan nilai Rp 400,31 triliun.
Ketika GOTO masih masuk jajaran top 10 dengan kapitalisasi terbesar di BEI, setiap pergerakan GOTO akan berdampak pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nicodimus Kristiantoro menyebut harga saham GOTO yang anjlok signifikan tak bisa dipungkiri memang menjadi pemberat kinerja IHSG.
Baca juga: Klarifikasi GoTo Soal Beban Gaji Karyawan Sebesar Rp 11,2 Triliun
Seiring dengan menyusutnya kapitalisasi pasar GOTO makan akan semakin mengurangi bobotnya terhadap IHSG. Hal ini menjadi kondisi yang baik bagi pergerakan indeks komposit dalam negeri.
"Akan jadi hal baik jika ke depan GOTO dalam tren koreksi, sehingga tidak akan semakin memperberat beban IHSG," ucap Nico kepada Kontan.co.id, Senin (26/12).
GOTO menjadi pemberat utama pergerakan IHSG sepanjang 2022 ini. Per Senin (26/12), GOTO telah mengikis IHSG sebesar 465,2 poin dengan penurunan saham 75,7%.
Namun sebaliknya, lanjut dia, jika GOTO rebound setidaknya mendekati harga initial public offering (IPO) maka market cap akan kembali naik dan akan membantu kenaikan IHSG.
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menyebut penurunan market cap ini seiringan dengan aski jual yang dilakukan oleh pelaku pasar modal atau investor.
"Biasanya kalau pergerakan harga saham penurunan harga, kapitalisasi pasarnya mengurang juga atau penurunan," kata Nafan.
Tak hanya mempengaruhi pergerakan indeks komposit itu, Nafan juga menilai penurunan kapitalisasi pasar GOTO turut berkontribusi pada performa market cap total IHSG.