TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) sebagai operator Krakatau International Port (KIP) jalin kerja sama stokpile provider batubara dengan PT PLN Batubara Niaga.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Akbar Djohan selaku Chief Executive Officer (CEO) Krakatau International Port, dan Direktur Utama PT PLN Batubara Niaga, Kanapi Subur Dwiyanto.
Akbar menyampaikan kerjasama ini merupakan sinergitas BUMN demi menjaga ketersediaan pasokan batubara untuk energi di Indonesia, khususnya untuk PLTU di wilayah sekitar Jawa bagian Barat dan Banten.
Baca juga: Konsumsi Batu Bara Global Tahun Ini Diramal Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Kerjasama KIP dan PLN Batubara Niaga ini bertujuan untuk melakukan kajian kelayakan dari berbagai aspek, seperti aspek teknis dan aspek finansial.
"KIP akan menjadi Stockpile Provider untuk kargo Batubara PLN yang dapat digunakan untuk Proses Coal Blending," ungkap Akbar pada Rabu (3/1/2023).
Akbar juga menambahkan, KIP sebagai Pelabuhan hub internasional dan curah terbesar di Indonesia yang memiliki 17 slot Dermaga dengan fasilitas bongkar muat terbaik yang dapat mengakomodir berbagai tipe kapal dari 10.000 – 200.000 DWT, akan melakukan kajian bisnis baik dari aspek infrastruktur maupun SDM dalam rangka mendukung kelancaran kerja sama.
Selain itu, Direktur Utama PT PLN Batubara Niaga, Kanapi Subur Dwiyanto, menyampaikan bahwa Stockpile Batubara merupakan fasilitas penumpukan batubara yang dapat meningkatkan security level terhadap jaminan stock batubara dan harapannya dapat meningkatkan Effisiensi.
Selain itu Proses Coal Blending juga dapat dilakukan di KIP, sehingga banyak kegiatan yang dapat dilakukan di KIP.
"Aktivitas bisnis kami yang ada di KIP ini, sebagai penyangga antara pengiriman dan proses distribusi dan juga menjaga persediaan yang sangat strategis jika ada gangguan bersifat jangka pendek dan jangka panjang terhadap persediaan batu bara," ujar Kanapi.