Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) menyatakan, akan menggenjot kinerja bisnis dengan peningkatan ekspansi kredit hingga pengembangan teknologi informasi serta layanan digital.
Perusahaan bakal gunakan dana penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) untuk kebut ekspansi bisnis tersebut.
Baca juga: Bank Sumut Catat Laba Bersih Rp 345 Miliar Pada Semester I 2022
Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, perusahaan mematok harga penawaran IPO pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham, sehingga berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.
"Dengan kode emiten BSMT, rencananya akan mengalokasikan 80 persen dana dari hasil IPO untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif," ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangannya, Minggu (8/1/2023).
Sementara itu, sekira 20 persen sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital.
Rinciannya, 10 persen akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.
Kemudian, 10 persen lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.
Di sisi lain, seiring dengan dinamika yang terjadi terkait dengan pergantian pucuk pimpinan, perusahaan memastikan bahwa proses rangkaian IPO tidak akan terganggu dan operasional perbankan juga tetap berjalan normal.
Baca juga: Harga Saham GOTO Ambles 69 Persen dari Harga IPO, Jadi Trending Topic Lagi di Twitter
“Bahkan jajaran direksi dan komisaris Bank Sumut akan segera melakukan paparan publik kepada investor. Semua masih sesuai jadwal,” pungkas Hadi.
Sesuai prospektus, perusahaan telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyaknya 2.934.798.300 saham atau mewakili 23 persen dari total saham usai IPO.
Dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perusahaan menganggarkan dana sebanyaknya Rp 1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis termasuk ekspansi kredit.
Baca juga: Hipmi Jaya Dorong Pengusaha Muda Bawa Perusahannya IPO di Bursa Efek Indonesia
Selanjutnya, dana IPO maksimal Rp 299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi.
Empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2023.