Setelah mendapat kepercayaan sebagai Kepala LKPP, dirinya mendorong adanya peningkatan dalam pengadaan produk dalam negeri.
Ia menargetkan 95 persen pengadaan barang Pemerintah di 2023 menggunakan produk dalam negeri.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, pengadaan produk dalam negeri hanya sekitar 78 persen.
"LKPP diminta untuk membuat kebijakan yang pro pada produk dalam negeri. jadi target kami tahun ini semua proses pengadaan 95 persen harus produk dalam negeri," ucapnya.
Ia juga mendorong kenaikan volume transaksi pengadaan melalui katalog elektronik (E-Katalog) hingga Rp500 triliun, atau lebih dari 5 kali lipat dari capaian 2022 yang sebesar Rp84 triliun.
Pada tahun lalu, terdapat 2,3 juta produk yang tayang di E-Katalog. Dan untuk tahun ini LKPP targetkan ada 5 juta produk.
Baca juga: LKPP Minta Kementerian Hingga Pemda Lakukan Lelang Dini dan Teken Kontrak di Awal Tahun
Untuk itu, Hendi mendorong adanya penyerapan anggaran yang optimal Pemerintah untuk membelanjakan produk-produk lokal.
Serta, transformasi digital dalam proses pengadaan. Hal tersebut dimaksudkan agar kegiatan ini dapat transparan dan efisien dalam hal waktu.
"Agar lebih transparan dan efisien, proses pengadaan menggunakan e-katalog. Karena di situ transaksi jelas. Jadi menghemat waktu," pungkas Hendi.