TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus memberi dukungan kepada para pelaku industri jamu di Indonesia. Salah satunya lewat pengawasan dan pendampingan agar para pelaku usaha tersebut bisa memenuhi standar-standar yang berlaku.
Mengutip dari situs resmi BPOM, dukungan ini terlihat melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Peningkatan Pemanfaatan Jamu dan Fitofarmaka untuk terus mendampingi para pelaku usaha dalam melakukan penelitian di laboratorium hingga memasuki tahap uji klinik.
Terbaru, BPOM juga menggelar pameran bertajuk Expo Sistem Pengawasan Produk Life Cycle Obat dan Makanan yang berlangsung pada 12 dan 13 Januari 2023.
Pada hari pertama pameran, salah satu perusahaan jamu yang ikut serta yakni Sido Muncul mengaku pameran sistem pengawasan ini disebut sebagai pembuktian untuk kemajuan industri melalui pengawasan dari BPOM.
“Jadi hari ini, Sidomuncul turut serta dalam pameran BPOM. Tapi menurut saya, ini pameran keren sekali. Itu membuktikan bagaimana sebuah industri bisa maju karena diawasi, diberikan pendampingan," Ungkap Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).
Senada dengan Irwan, kepala BPOM RI Penny Lukito mengungkapkan perlunya membangun sistem yang tidak hanya melindungi masyarakat, tetapi juga dunia usaha agar mampu menghasilkan produk yang aman, bermutu serta berkhasiat bagi masyarakat.
“Badan POM juga berkolaborasi dengan dunia usaha dan industri karena tanpa Badan POM yang kuat tidak mungkin dunia usaha dunia industri menjadi kuat menghasilkan produk-produk yang bisa dipercaya di dunia internasional” Ungkap Penny.
Mendongkrak tingkat kepercayaan masyarakat
Selain pengawasan dan pendampingan, Irwan mengungkapkan BPOM juga membantu publikasi sektor industri semakin dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Khususnya sebagai ajang edukasi, terutama bagi kalangan pelajar.
Sehingga, lewat pameran sistem pengawasan ini, diharapkan mampu mendongkrak tingkat kepercayaan masyarakat, khususnya bagi pelaku industri jamu seperti Sido Muncul.
"Jadi menurut saya pameran makanan, obat-obatan, kosmetik, diberikan satu tempat yang besar. Bahkan dilibatkan usaha kecil, sehingga nanti mereka yang ikut itu, meningkatkan kepercayaannya terhadap pelaku industri," tutur dia.
Dalam pameran ini, berbagai pelaku usaha industri jamu akan secara langsung menjelaskan pada masyarakat proses pembuatan produk-produk yang teruji secara klinis.
Sido Muncul juga ikut memamerkan seluruh proses produksi mulai dari sejarah Sido Muncul, alat-alat produksi yang menunjang sterilisasi produk Sido Muncul, hingga seluruh produk-produk jamu hasil pabrikan Sido Muncul.
"Melalui pameran ini, Sido Muncul menunjukkan bagaimana kami memproses, alat-alat produksi apa saja yang mendukung proses itu, kemudian, di ujung sana ada hasil produknya," tegasnya.
"Ini salah satu alat untuk mendeteksi ada DNA babi atau engga. Karena kami sudah dapat sertifikat MUI, tapi kami kasih tambahan, kami cek semua," lanjut dia.