Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini menghadapi kondisi ketidakpastian global atau black swan factor, sesuatu yang signifikan dan sulit diprediksi namun akan berdampak besar bagi ketahanan Indonesia, baik ketahanan ideologia maupun ekonomi.
Karena itu semua gejala yang berpotensi menjadi black swan (angsa hitam) harus dapat dideteksi sedini mungkin.
Hal ini mungkin merupakan kelanjutan dari ketegangan geopolitik yang terjadi di Ukraina, Rusia, China, Taiwan dan Korea maupun kelangkaan supply chain yang terjadi belakangan ini.
Baca juga: Sepertiga Negara Diprediksi Akan Resesi, Sri Mulyani Dapat Instruksi Jokowi Hadapi Tantangan 2023
Tahun ini Amerika Serikat ekonominya diprediksi mengalami melt down di Maret karena memasuki resesi. lalu di Juni diperkirakan nggak bisa bayar gaji PNS dan pada saat bersamaan Ukraina amat membutuhkan bantuan dunia," ungkap Kepala Lemhanas Andi Wijayanto saat menjadi keynote speaker Proxsis Expo & Conference 2023 di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023.
Menurutnya, Partai Demokrat dan Partai Republik di AS belum mencapai kata sepakat soal debt ceiling, besaran utang baru AS untuk mengatasi beban defisit yang menggunung.
Dia mengatakan, sejumlah negara saat ini menghadapi beban hutang yang tinggi seperti Argentina yang utangnya sudah meningkat double digit.
Dia mengatakan, sebanyak 47 negara saat ini mengantre untuk menjadi pasien IMF. "Kabar baiknya IMF merasa perlu segera menarik keluar stafnya dari Indonesia karena kondisi perekonomian Indonesia dianggap membaik," ujarnya.
Dia mengatakan, dari aspek geopolitik global Indonesia juga perlu mewaspadai Pemilu yang terjadi di banyak negara tahun ini seperti Turki, Argentina, Nigeria, Thailand, hingga Kamboja.
"Kami mendeteksi apa adanya sesuai data hasil asesment yang setiap bulan kami rapat dengan kementerian dan lembaga. Kami telah membuat skenario terburuknya tentang kondisi perekonomian Indonesia 2023," ujarnya.
"Pada saat terjadi krisis, paling penting dilakukan adalah melakukan deteksi dini, early warning," imbuhnya.
Baca juga: Antisipasi Resesi, HSR Wheel Tetap Fokus Fasilitasi Modifikator Tanah Air
Proxsis Annual Expo & Conference kali ini mengangkat tajuk Business Insight 2023 : Resilience Mode ON dengan melibatkan sejumlah ahli di berbagai industri hingga regulator untuk memaparkan insight dalam berbisnis sebagai bekal untuk menghadapi ketidakpastian global dan politik Indonesia di 2023.
Event tahunan ini diselenggarakan sebagai ajang temu, berbagi hingga berkolaborasi antar pebisnis Indonesia guna merealisasikan semangat bertumbuh di Indonesia.
"Kami ingin perusahan tetap tumbuh di era yang penuh tantangan khususn tahun 2023 yang diramalkan banyak pihak akan suram. Karena itu, di event ini kami mengundang para pemateri yang menjadi acuan di dunia bisnis dan manajemen di Indonesia," kata Rudi Maulana, Founder Proxsis & Company.