Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah Indonesia meminta perusahaan farmasi global asal Jepang, Takeda Pharmaceutical Company untuk melakukan investasi vaksinasi demam berdarah di tanah air.
Hal itu disampaikan Bahlil dalam pertemuannya dengan President/Chief Executive Officer (CEO) Takeda Pharmaceutical Company Christophe Weber, di Indonesia Pavilion dalam gelaran World Economic Forum.
Bahlil menyatakan, Indonesia sebagai negara endemis demam berdarah, terutama di wilayah Timur, Kalimantan, dan di Jawa saat musim hujan, dinilai membutuhkan vaksin demam berdarah untuk mencegah perluasan penyakit dan kematian akibat demam berdarah.
Baca juga: Vaksin Demam Berdarah Takeda Telah Direkomendasikan oleh Otoritas Uni Eropa
"Kami dorong Takeda untuk jangan hanya mengimpor vaksinnya tapi juga produksi di Indonesia," kata Bahlil, dikutip Jumat (20/1/2023).
Bahlil menyatakan siap untuk mendukung program dan rencana investasi Takeda serta akan membantu mengkoordinasikan program vaksinasi demam berdarah dengan Kementerian Kesehatan.
Terlebih, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM), Indonesia telah memberikan persetujuan kepada Takeda terkait penggunaan Vaksin Dengue Tetravalen (TAK-003) untuk demam berdarah, terutama untuk kelompok umur 6-45 tahun.
Selain itu, Kementerian Investasi/BKPM juga siap untuk memfasilitasi dan mempertemukan mitra lokal yang sesuai dengan kebutuhan Takeda.
Di sisi lain, President/Chief Executive Officer (CEO) Takeda Pharmaceutical Company Christophe Weber, menyatakan, Takeda membuka kemungkinan untuk memproduksi vaksin demam berdarah di Indonesia selama ada mitra lokal yang tepat.
Terlebih, Takeda telah mengembangkan vaksin demam berdarah selama 10 tahun hingga kini telah sukses dan siap untuk didistribusikan.
"Kami berharap akan membantu masyarakat Indonesia dengan vaksin ini, mengingat demam berdarah merupakan masalah yang ada di Indonesia. Saya ingin memberitahukan bahwa kami sangat berkomitmen untuk bekerja dengan baik dan bekerjasama dengan Indonesia," kata dia.
"Kami harapkan dukungan dari Bapak Menteri untuk program vaksin ini. Kami juga terbuka atas kemungkinan bermitra dengan perusahaan lokal Indonesia," lanjutnya.