Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog mengungkapkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) berada di angka 683.000 ton per 19 Januari 2023.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, stok tersebut dinilai aman hingga periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
"Stok sekarang lebih dari 600 ribu ton. Untuk puasa lebaran sangat cukup, karena apa? nanti Maret sesuai prediksi data BPS dan Kementan, Maret sudah mulai panen raya," ucap pria yang akrab disapa Buwas di Kantor Perum Bulog Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Pasca panen raya, Perum Bulog bakal langsung mendistribusikan lebih dari 1 juta ton beras medium melalui operasi pasar.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pangan ini menargetkan ada 2,4 juta ton beras yang digelontorkan.
"Kita punya target minimal 1 juta. Tapi kalau bisa 2 juta kenapa hanya 1 juta? Karena tugas kita 2,4 juta beras," papar Buwas.
"Mudah-mudahan panen Maret-Juni itu produksinya besar. Jadi kita bisa serap 100 persen dari dalam negeri dengan jumlah yang banyak," lanjutnya.
Sebelumnya, Perum Bulog memastikan fungsi stabilisasi harga pangan khususnya beras terus berjalan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar beras di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Harga Beras Terpantau Stabil Sejak Awal Desember, Meski Tengah Terjadi Krisis Stok Beras
Pihaknya menggelontorkan sebanyak 100 ribu ton beras SPHP pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.
Sesuai arahan Presiden, Buwas telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar (program SPHP) yang sudah berjalan lancar di tahun 2022 makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.
Baca juga: Badan Pangan Sebut Masyarakat Tak Perlu Panik Stok Beras Aman
“Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga," pungkas Buwas.