Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES – Argentina dan Brasil sepakat mengembangkan mata uang bersama yang nantinya dapat digunakan secara bersama oleh rakyat kedua negara demi mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

"Kami ingin mengatasi hambatan pertukaran kami, menyederhanakan dan memodernisasi aturan serta mendorong penggunaan mata uang lokal," kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Argentina Alberto Fernandez dalam sebuah pernyataan bersama pada Senin (23/1/2023) dan dikutip surat kabar Perfil.

"Kami juga memutuskan untuk memajukan diskusi tentang mata uang bersama Amerika Selatan yang dapat digunakan untuk arus keuangan dan komersial, mengurangi biaya operasi dan kerentanan eksternal kami," imbuhnya.

Sebelumnya, gagasan untuk mengembangkan mata uang bersama telah dibahas pada 2019 silam. Namun, karena mendapat penolakan dari bank sentral Brasil, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.

Dikutip dari Reuters, Brasil telah mengusulkan nama mata uang bersama itu, yang nantinya akan disebut ‘sur’ yang berarti selatan.

Pengembangan mata uang bersama ini akan difokuskan untuk meningkatkan perdagangan regional dan mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

"Akan ada keputusan untuk mulai mempelajari parameter yang dibutuhkan untuk mata uang bersama, mulai dari masalah fiskal hingga ukuran ekonomi dan peran bank sentral," kata Sergio Massa, menteri ekonomi Argentina.

Baca juga: 20 Tahun Euro, Mata Uang Bersama Eropa

Selain membahas pengembangan mata uang bersama, kedua pemimpin juga menekankan penguatan blok perdagangan Mercosur, yang meliputi Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay, yang baru-baru ini dikeluhkan oleh menteri keuangan Brasil Fernando Haddad.

Baca juga: Mata Uang Iran Capai Rekor Terendah di Tengah Ketegangan dengan Pihak Barat

"Bersama dengan mitra kami, kami ingin Mercosur menjadi platform untuk integrasi efektif kami ke dunia, melalui negosiasi bersama perjanjian perdagangan seimbang yang menanggapi tujuan pengembangan strategis kami," kata kedua presiden.