Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sedang merencanakan menambah direct flight (penerbangan langsung) dari India, Tiongkok, dan Rusia ke Bali.
Ketiga negara tersebut dipilih karena disebut merupakan negara dengan pent up demand yang tinggi untuk berkunjung ke Indonesia.
Meski demikian, ada beberapa kendala dan masalah yang saat ini sedang dihadapi Pemerintah guna bisa menghadirkan penerbangan langsung dari tiga negara tersebut.
Baca juga: Sejumlah Penerbangan ke Bandara Sam Ratulangi Manado Dialihkan Akibat Banjir
"Ada keterbatasan jumlah penerbangan. Tidak ada direct flight dari India. Direct flight dari China baru charter. Rusia belum ada sama sekali," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (30/1/2023).
Ia mengatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah diberi arahan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menghadirkan penerbangan langsung dari India, Tiongkok, dan Rusia.
"Dikerjesamakan dengan berbagai maskapai yang sudah memiliki pesawatnya sehingga penerbangan bisa langsung diluncurkan. Mungkin dimulai dengan sistem charter, tapi setelah itu jadi regular flight," ujar Sandiaga.
Mengenai pembaruan terakhir terkait penerbangan langsung dari Tiongkok, mulai sekarang akan ada charter flight setiap hari Minggu ke Bali. Lion Air menjadi maskapai yang melayani.
Jumlah penumpang yang datang kemungkinan sama seperti saat tiba pada 21 Januari 2023 lalu, yaitu 210.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan penerbangan reguler seperti sebelum pandemi dari Tiongkok dapat kembali pada April hingga Mei.
Ia menyebut Pemerintah Tiongkok akan mengkaji ulang mengenai kebijakan kembalinya penerbangan reguler pada Februari 2023 mendatang.
Baca juga: Bandara Utama Belanda Pangkas 14.500 Penerbangan Karena Diserbu Pelancong
"Pemerintah Tiongkok sudah bilang yang dulunya memang telah diberikan izin dan slot, no problem. Enggak masalah. Jadi, kita boleh berharap semoga bulan April Mei sudah mulai lagi," ujarnya.
Sandiaga kemudian mengatakan soal masalah pada penerbangan langsung dari India, ia akan mengirim tim ke SATTE (South Asia's Tour and Travel Exchange).
"Di situ kita akan menghitung demandnya. Tapi intinya, berapa banyak pesawat pun itu akan terserap karena permintaan sudah tinggi. Terutama karena India berkaitan dengan wedding," katanya.
Kendala penerbangan langsung dari Rusia ke Bali, yaitu ketersediaan pesawat, akan coba ia selesaikan dengan melakukan kolaborasi bersama pihak lain.
Sandiaga berujar ada banyak permintaan, namun belum ada penerbangan yang bisa melayani langsung dari Moskwa ke Denpasar.
"Kita akan upayakan berbicara inovasi dan kolaborasi," kata Sandiaga.