News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekspor Nikel 2023 Diyakini Tembus 30 Miliar Dolar AS, Hilirisasi Jalan Terus

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, keseriusannya dalam menjalankan hilirisasi di tanah air sebagai pendongkrak ekonomi nasional.

Menurut Bahlil, hilirisasi adalah kunci untuk menumbuhkan daya saing ekonomi Indonesia. Terlebih, melalui hasil ekspor dari komoditas seperti Nikel.

Bahlil memperkirakan nilai ekspor nikel pada 2023 bakal tembus 30 miliar dolar AS. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 20,9 miliar dolar Amerika Serikat.

"Ekspor nikel kita di 2017 itu hanya 3,3 miliar dolar AS, 2021 20,9 miliar dolar AS. Keyakinan saya di tahun 2022 tembus di angka 30 miliar dolar AS. Ini baru nikel saja," kata dia di acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Bahlil memaparkan, pihaknya terus mendorong seluruh industri untuk melakukan hilirisasi. Hal tersebut setara dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di tanah air.

"Sekarang kawasan industri yang kita bangun di Batang di Kalimantan Utara, di Sulawesi sebagian itu sudah mulai akan memakai energi baru terbarukan supaya produknya bisa bagus," paparnya.

Menurut dia, dorongan hilirisasi nikel itu bertujuan agar Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik.

Dia mencontohkan, LG Energy Solution menanamkan investasi baterai EV dengan nilai mencapai 9,8 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca juga: Pemerintah Kejar Target Hilirisasi Investasi 545,3 Miliar Dolar AS, Bahlil: Syarat Jadi Negara Maju

"Investasinya sudah masuk, LG dari Korea sebesar 9,8 miliar dolar AS, kemudian CATL yang baru saya tandatangani kemarin IUP nya sekitar 6 miliar us dolar dan untuk LG tahun 2023 Desember itu sudah selesai pembangunan konstruksi pertama 10 giga di Karawang, Jawa Barat," Papar dia.

Terakhir, Bahlil mengatakan, tidak semua negara-negara maju senang, melihat negara-negara berkembang yang mempunyai sumber daya alam melimpah.

Baca juga: Indonesia Larang Ekspor Bahan Mentah Bauksit, Hilirisasi Jadi Landas Pacu Ekonomi Skala Besar

Pemerintah tetap melakukan hilirisasi nikel meskipun digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

"Kita kalah tahap pertama, tapi presiden menyatakan maju terus, presiden kita berani apalagi kita," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini