Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, sejumlah perusahaan BUMN mengalami permasalahan keuangan selama tahun 2022.
Pasalnya, Erick menegaskan, dari 41 perushaan BUMN, sebanyak sembilan perusahaan mengalami kerugian. Bahkan, Erick menyinggung perusahaan yang lebih dominan merugi disebut bodoh.
"Kalau usaha itu ada untung ada rugi. Cuma kalau lebih banyak rugi atau untung, bodoh atau pintar? Ya bodoh," tegas Erick Thohir usai menghadiri Mandiri Investment Forum, di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Jokowi Targetkan Nilai Investasi Rp1.400 Triliun, Erick Thohir: BUMN Akan Support Rp127 Triliun
"Alhamdulilah dari 41 BUMN sekarang mayoritas sehat. Hanya 9 yang masih merugi. Bukan jelek, tapi merugi," lanjutnya.
Namun, Erick belum bisa menyatakan lebih rinci terkait sembilan sektor perushaan BUMN yang merugi itu.
"Setelah audit. Saya kan bukan ahlinya audit, setelah audit," ucapnya.
Di sisi lain, Erick memaparkan, total akumulatif laba bersih kuartal III tahun 2022 sebesar Rp 155 triliun. Dia berujar, tahun 2021 lalu, pihaknya berhasil membukukan laba sebesar Rp 124 hingga Rp 125 triliun.
Dia berharap, tahun ini pihaknya mampu membukukan laba sebesar Rp 200 triliun.
"Jadi laba sendiri mudah-mudahan ini kita belum tutup buku 2022. Nanti di 2023 setelah audit mudah-mudahan diatas Rp 200 triliun," tegas dia.