News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indeks Nasdaq dan S&P 500 Menguat oleh Lonjakan Harga Saham Meta

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indeks Nasdaq dan S&P 500 naik tajam pada perdagangan Kamis kemarin ditopang oleh kenaikan harga saham Meta.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Indeks Nasdaq dan S&P 500 naik tajam pada perdagangan Kamis kemarin. Namun Dow tergelincir, terseret penurunan beberapa saham perawatan kesehatan besar.

Dikutip dari Reuters, Jumat (3/2/2023), Dow Jones Industrial Average turun 39,02 poin, atau 0,11 persen, menjadi 34.053,94. Sedangkan, S&P 500 melonjak  60,55 poin, atau 1,47 persen, menjadi 4.179,76 dan Nasdaq Composite bertambah 384,50 poin, atau 3,25 persen, menjadi 12.200,82.

Wall Street berakhir beragam karena pesan yang lebih dovish dari perkiraan dari Ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell sehingga mendorong ekuitas dan saham raksasa teknologi Meta melonjak karena pengendalian biaya yang ketat.

Investor masih mencerna keputusan kebijakan The Fed pada Rabu (1/2/2023) sserta komentar dari Powell, yang mengakui kemajuan dalam perang melawan inflasi dan tampak enggan untuk melawan reli saham dan obligasi.

"Saya pikir reaksi terhadap komentar Fed kemarin benar-benar mendorong investor untuk mengambil risiko," kata partner di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey, Rick Meckler.

"Intinya bagi investor menurut saya adalah bahwa komentar Fed tidak terduga," sambungnya.

Saham-saham 'Megacap' Apple, Amazon, dan induk Google Alphabet juga naik kuat menjelang rilisnya laporan pendapatan setelah penutupan pasar pada Kamis (2/1/2023), dengan Apple naik 3,7 persen, dan Amazon dan Alphabet keduanya naik lebih dari 7 persen.

Namun, pada perdagangan setelah jam kerja awal, saham ketiga perusahaan tersebut jatuh setelah rilisnya laporan pendapatan masing-masing perusahaan.

Setelah babak belur pada 2022, pasar saham AS telah membuat awal yang kuat untuk tahun ini, dengan teknologi dan saham lain yang tertinggal pada tahun lalu memimpin rebound di tengah perkiraan bahwa The Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif, yang  dapat mengurangi tekanan pada ekuitas.

Tren tersebut berlanjut pada Kamis. Sektor layanan komunikasi melonjak 6,7 persen, kenaikan harian terbesar dalam hampir tiga tahun, dipimpin oleh lonjakan 23,3 persen untuk induk Facebook, Meta.

Baca juga: Volatilitas Bitcoin Turun di Bawah Indeks Nasdaq dan S&P 500 untuk Pertama Kali Sejak 2020

Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu mengungkapkan kontrol biaya yang lebih ketat tahun ini dan pembelian kembali saham senilai 40 miliar dolar AS, dan Zuckerberg menyebut 2023 sebagai "tahun efisiensi".

Rata-rata pergerakan 50 hari dalam S&P 500 bergerak di atas rata-rata pergerakan 200 hari, sebuah pola yang dikenal sebagai "golden cross" yang dianggap oleh banyak orang sebagai sinyal teknis bullish untuk momentum jangka pendek.

Sektor energi , salah satu pemain menonjol pada tahun lalu, turun 2,5 persen, sementara perawatan kesehatan turun 0,7 persen.

Baca juga: Nasdaq Luncurkan Layanan Aset Digital saat Nilai Bitcoin Mengalami Penurunan

Saham UnitedHealth Group turun 5,3 persen setelah pemerintah AS mengusulkan tingkat penggantian Medicare Advantage di bawah perkiraan analis, dan saham telah membebani Dow.

Penurunan 3,3 persen pada saham Merck, setelah produsen obat tersebut memperkirakan pendapatan 2023 di bawah estimasi Wall Street, juga menyeret indeks blue chip.

Saham produsen obat Eli Lilly turun 3,5 persen setelah penjualan obat diabetesnya meleset dari perkiraan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini