News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berkat Transformasi Digital, BRI Raup Fee Based Income Rp18,8 Triliun pada 2022

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama BRI Sunarso. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan, faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja perseroan sepanjang 2022, di antaranya pendapatan berbasis komisi atau fee based income.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan, faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja perseroan sepanjang 2022, di antaranya pendapatan berbasis komisi atau fee based income.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, capaian fee based income secara tahunan atau year on year (yoy) tahun lalu hingga tumbuh double digit merupakan buah dari transformasi digital.

“Pendapatan berbasis komisi memberikan kontribusi masif terhadap kinerja BRI secara keseluruhan. Di mana, pada akhir Desember 2022, BRI berhasil menghimpun pendapatan berbasis komisi senilai Rp 18,8 triliun atau tumbuh 10,16 persen yoy, sehingga fee to income ratio mencapai 11,37 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: BRI Catatkan Laba Bersih Rp 51,4 Triliun Sepanjang 2022

Fee base income merupakan pendapatan bank di luar pendapatan dari bunga kredit, di mana pendapatan ini diperoleh dari jasa-jasa perbankan seperti transfer, inkaso, safe deposit box, letter of credit, bank garansi, bank card atau credit card, penyetoran dana dan transaksi valuta asing.

Dengan demikian, lanjut Sunarso, kontribusi fee based income terhadap pendapatan perseroan sudah menyentuh double digit

"Artinya, 11,37 persen dari total pendapatan disumbang dari fee based income, bukan bunga," katanya.

Kemudian, peningkatan pendapatan berbasis komisi ini tidak lepas dari digitalisasi yang terus dilakukan oleh perseroan.

"Saat ini, 99 persen transaksi di BRI sudah dilakukan secara digital dan sisanya hanya 1 persen saja yang dilakukan melalui unit kerja ataupun kantor BRI," tutur Sunarso.

Dia menambahkan, aplikasi BRIMO yang sudah perseroan jadikan sebagai superapp telah digunakan oleh 23,85 juta pengguna dengan sales volume Rp 2.669 triliun, dan mendorong pendapatan berbasis fee based income sebesar Rp 1,6 triliun.

"Kemudian, fee juga datang dari kelancaran transaksi kita yang dilaksanakan oleh agen BRILink. Jadi selain BRIMO, terobosan BRI berupa agen BRILink juga memberikan dampak signifikan, tak hanya bagi BRI, juga bagi para agen yang menjadi mitra," pungkas Sunarso.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini