Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kelangkaan Minyakita di pasaran, stok minyak goreng curah bermerek tersebut terpantau tersedia di dua pasar Jakarta Selatan.
Pantauan Tribunnews di Pasar Pondok Labu, stok Minyakita tersedia dengan harga Rp 15 ribu per liter.
Namun, sekarang stoknya sudah menipis. Menurut pedagang yang menjual, minyak goreng curah tersebut memang menjadi incaran masyarakat.
Baca juga: Merepotkan, Mendag Zulhas Batalkan Persyaratan Beli Minyakita Harus Pakai KTP
"Minyakita tinggal dikit. Biasanya mereka yang beli itu pemilik usaha makanan. Buat goreng-goreng," katanya kepada Tribunnews di lokasi, Sabtu (11/2/2023).
Wanita yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan, stok Minyakita biasanya dipasok pada hari Senin. Biasanya, dalam kurun waktu lima hari, stoknya akan habis.
"Orang itu kalau beli paling banyak tiga liter. Stoknya biasanya datang seminggu sekali. Order Jumat, Senin minggu depan datang," ujarnya.
Di Pasar Pondok Indah, seorang pedagang juga mengatakan stok Minyakita tersedia dengan harga serupa, yaitu Rp 15 ribu per liter.
"Ada kok stoknya. Mau ambil berapa liter juga terserah yang beli," katanya ketika ditemui di lokasi.
Sebagai informasi, Minyak goreng Minyakita merupakan minyak goreng curah bermerek yang dimiliki Kementerian Perdagangan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Beberapa pekan terakhir ini, Minyakita sedang ramai dibicarakan karena stoknya yang langka, menyebabkan harganya meningkat melebihi HET.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan penyebab Minyakita langka di pasaran. Menurutnya, ini karena Minyakita sedang diburu, sehingga banyak orang membeli Minyakita. Hal itu yang membuat stok Minyakita di pasar terbilang langka.
Baca juga: Minyakita Langka di Pasar Cipete Selatan, Pedagang: Tidak Usah Dicari-cari Lagi
"Minyakita sekarang menjadi tren, semua orang nyarinya Minyakita," kata Zulhas pada Senin (30/1/2023) dikutip dari Kompas.com.
Mahalnya harga Minyakita dan sulit ditemui di pasar juga disebabkan beberapa dugaan, seperti penahanan distribusi hingga pengusaha minyak kelapa sawit mengurangi kewajiban domestic market obligation (DMO).
Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagyo menyebut, ada indikasi penahanan Minyakita di pasaran.
“Ada indikasi yang menahan barang, bukan penimbunan, kita sudah tahu lokasinya, nanti kita ke lokasi," kata Dwi di kantor Polda Jateng yang dikutip dari TribunJateng, Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, selain penahanan distribusi, permintaan masyarakat terhadap Minyakita juga meningkat tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan stok.
Guna mengatasi hal tersebut, Zulhas akan meningkatkan suplai minyak goreng Minyakita di masyarakat hingga 50 persen.
Ia menyebut suplai yang semula 300 ribu ton, akan ditambah 50 persen menjadi 450 ribu ton.
Baca juga: Harga Beras Premiun dan Medium Kompak Naik, MinyaKita Mengikuti
"Nah, sekarang saya sudah ambil langkah. Awalnya, 300 ribu ton per bulan. Sekarang ditambah. Pengusaha sudah saya panggil. Sekarang tambah 50 persen. 450 ribu ton per bulan," katanya pada Kamis (2/2/2023).
Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag), berikut harga Minyakita dari berbagai provinsi di Indonesia:
Aceh: Rp 14.333 per Lt
Sumatera Utara: Rp 14.000 per Lt
Sumatera Barat: Rp 15.500 per Lt
Riau: Rp 14.500 per Lt
Jambi: Rp 14.000 per Lt
Sumatera Selatan: Rp 16.000 per Lt
Bengkulu: Rp 15.833 per Lt
Lampung: Rp 15.083 per Lt
Bangka Belitung: Rp 15.000 per Lt
Kepulauan Riau: Rp 14.167 per Lt
Banten: Rp 15.500 per Lt
Jakarta: Rp 14.200 per Lt
Jawa Barat: Rp 15.200 per Lt
Jawa Tengah: Rp 15.717 per Lt
Yogyakarta: Rp 16.417 per Lt
Jawa Timur: Rp 14.708 per Lt
Bali: Rp 15.000 per Lt
Nusa Tenggara Timur: Rp 15.778 per Lt
Nusa Tenggara Barat: Rp 17.000 per Lt
Kalimantan Utara: Rp 14.000 per Lt
Kalimantan Tengah: Rp 15.000 per Lt
Kalimantan Barat: Rp 14.778 per Lt
Kalimantan Timur: Rp 16.000 per Lt
Kalimantan Selatan: Rp 16.222 per Lt
Sulawesi Utara: Rp 16.250 per Lt
Sulawesi Tengah: Rp 14.500 per Lt
Sulawesi Tenggara: Rp 15.000 per Lt
Sulawesi Barat: Rp 15.000 per Lt
Sulawesi Selatan: Rp 16.000 per Lt
Maluku: Rp 14.000 per Lt
Maluku Utara: Rp 14.000 per Lt
Gorontalo: Rp 18.000 per Lt
Papua: Rp 14.333 per Lt
Papua Barat: Rp 14.000 per Lt