Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada sekitar lima juta pedagang pasar dari 12 juta atau 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah terpaksa tutup.
Sesuai Data DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) 2021 para pedagang memilih menutup usahanya akibat sepinya pasar dan minimnya pembeli semenjak pandemi.
Melihat fakta ini, dukungan terhadap pasar tradisional yang terdampak pandemi ini dinilai mendesak dan butuh perhatian.
Baca juga: Telkom Dukung Digitalisasi Perumda AM Padang Melalui Teknologi IoT Smart Water Meter Antares
Ini sesuai instruksi Presiden Jokowi pada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan digitalisasi pasar rakyat.
Langkah ini penting dilakukan sebagai antisipasi agar para pedagang pasar tradisional juga bisa bersaing dengan pedagang yang menjajakan dagangannya secara online.
Upaya melek digital ini agar pedagang dapat berkembang dan bertahan melalui teknologi di era digitalisasi bisnis, karena teknologi dan digitalisasi ini dipercaya sebagai senjata hebat untuk menghadapi ancaman krisis pangan.
Melihat pentingnya digitalisasi para pedagang di pasaran offline, sebuah aplikasi penjualan Olsera dan Paskomnas pun melahirkan produk PASku untuk membantu para pedagang pasar tradisional agar go digital.
Melalui aplikasi PASku, pedagang dapat semakin mudah dalam melakukan pengaturan harga modal, pengelolaan stok, pencatatan hutang hingga pembayaran pembeli dengan akurat.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Kemendagri Perkuat Digitalisasi Pelayanan Kependudukan
Tidak hanya itu saja, aplikasi PASku juga mendorong inklusi keuangan digital, yang mana di dukung oleh Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Memaksimalkan tujuan awal memberikan kemudahan bagi para pedagang pasar tradisional, setelah sebelumnya memberi kemudahan dalam transaksi dan laporan, kini PASku bekerjasama dengan Bank Maju untuk membantu memberikan pendanaan bagi pedagang yang sedang membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya.
Pada 31 Januari 2023 kemarin, Pasku dan Bank Maju melakukan sosialisasi dan pencairan dana pertama, yang diadakan di kantor Paskomnas, tepatnya di pasar tanah (Ruang Serbaguna).
Di acara ini turut dihadiri pelanggan yang merupakan pengguna aplikasi PASku. Pak Syaifur pun turut memberikan pendapatnya tentang aplikasi PASku yang beliau gunakan sejauh ini memberikan dampak yang baik untuk usahanya.
“Senang bisa menggunakan aplikasi ini karena semua transaksi penjualan saya dapat terbantu tercatat dengan rapi, saya pun gak perlu takut catatannya hilang. Aplikasi PASku ini benar-benar memudahkan kami penggunanya memonitor transaksi penjualan secara rutin,” ujar Syaifur seorang pelanggan.
Kedua pelanggan PASku ini, berhasil mendapatkan pendanaan dari Bank Maju mencapai puluhan juta rupiah. Pendanaan tersebut mereka gunakan untuk membeli buah dan sayur untuk kebutuhan hari besar imlek dan kebutuhan lainnya.
Di kesempatan kali ini, Co-founder dan CEO Olsera, Novendy Chen menyatakan dari kerjasama ini baik PASku maupun Bank Maju bersama-sama mengupayakan kemajuan pedagang pasar tradisional.
"Harapan kedepannya bisa membantu memenuhi kebutuhan pedagang dalam mengembangkan usahanya, dengan begitu semua mitra pengguna aplikasi PASku bisa mengajukan pendanaan seperti Pak Suseno dan Pak Syaifur.”