Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat era digital memungkinkan setiap orang bisa kerja online dari mana saja dan kapan saja dan ini tak lepas dari munculnya sejumlah pekerjaan baru yang bisa dikerjakan tanpa harus bertatap muka secara langsung. Salah satunya adalah virtual assistant.
Lalu, apa sebenarnya virtual assistant ini?
Founder & CEO Virtary, Rieni Santoso mengatakan, virtual assistant merupakan seseorang yang memberikan layanan administratif dan dukungan bisnis kepada perusahaan secara remote atau dari jarak jauh.
"Profesi ini mirip dengan asisten pada umumnya namun bedanya virtual assistant sistemnya adalah kerja online, sementara asisten biasa harus bekerja secara on-site," kata Rieni di Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Ada beberapa tugas yang biasa dikerjakan oleh seorang virtual assistant, di antaranya mengatur jadwal, mengelola email dan panggilan telepon, menginput data, mengelola media sosial, hingga melayani pelanggan, seperti halnya customer service.
"Masih ada beragam pekerjaan yang bisa dilakukan oleh virtual assistant ini, tergantung kebutuhan dari perusahaan atau klien," katanya.
Meskipun sedang populer, belum banyak perusahaan di Indonesia yang meng- hire pekerjaan virtual assistant ini dan para klien yang menggunakan jasa virtual assistant ini justru mayoritas datang dari luar negeri.
Rieni menambahkan, saat ini 95 persen klien yang menggunakan jasa virtual assistant dari agensinya berasal dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Hongkong, Korea, Singapura sementara sisanya berasal dari Indonesia.
Baca juga: Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Teknologi Informasi pada 2025 Diprediksi Mencapai 1,97 Juta Orang
“Peluang untuk mendapatkan cuan dari kerja online menjadi virtual assistant ini cukup besar. Banyak project dari perusahaan di luar negeri yang bisa kita bantu kerjakan.
Makanya, ini bisa jadi peluang yang sangat bagus bagi mahasiwa, pelajar, ibu rumah tangga, orang yang sedang mencari pekerjaan, maupun korban PHK,” ujarnya.
Reni mengatakan, pihaknya ingin makin banyak orang yang bisa kerja online dari rumah dan mendapatkan bayaran ribuan dollar per bulan sehingga menjadi penggerak roda ekonomi di masyarakat melalui peran mereka sebagai virtual assistant.
"Virtary saat ini memiliki 86 freelancer dari seluruh Indonesia dan terdapat 40 orang virtual assistant di Yogyakarta yang bekerja secara on-site," katanya.