Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berupaya meningkatkan subsektor kriya Kabupaten Toba, Sumatera Utara bisa masuk nominasi UNESCO Creative Cities Network.
Hal itu disampaikan saat menghadiri kegiatan Kelana Nusantara di Pizza Andaliman, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dikutip Senin (27/2/2023).
“Kelana Nusantara kita hadirkan seiring dengan F1 Powerboat untuk memastikan subsektor kriya Kabupaten Toba bisa kita tingkatkan dan siapa tahu dengan usaha kita bersama, ini bisa masuk ke dalam nominasi UNESCO Creative Cities Network,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Menparekraf: Tangerang Selatan Memiliki Potensi Ekonomi Kreatif Melalui Subsektor Kriya
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk aktivasi dari Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.
Sejak tahun 2021 Danau Toba sudah uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia dan subsektor kriya sebagai potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Toba.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga mendengarkan apa yang menjadi harapan dan dampak dari gelaran F1 Powerboat 2023 sehingga ke depannya event berkelas dunia ini semakin meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
“Target Presiden Jokowi tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru bisa terwujud. Kami ingin UMKM sebagai pencipta 97 persen lapangan kerja kita, menciptakan produk-produk yang kreatif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sejalan dengan hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus menambahkan pemerintah ingin pelaku ekonomi kreatif terus bertumbuh.
“Kita akan support sebanyak mungkin. Kita juga ada program, memang tidak sebanyak Kemenparekraf, namun kita ingin mencari potensi-potensi baru, ini kita dorong supaya menjadi inspirasi bagi lainnya,” ungkap Sihar.
Kemenparekraf/Baparekraf juga sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Toba yang secara konsisten berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kolaborasi akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media (ABCGM).