Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubud Kemenhub) menyiapkan beberapa strategi antisipasi untuk periode angkutan udara lebaran (angleb) 2023 mendatang.
Antisipasi tersebut di antaranya menjaga dan meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, meningkatkan kapasitas angkutan udara (supply side), dan menjaga pertumbuhan demand.
Lalu, meningkatkan pelayanan penumpang, mengantisipasi kondisi kahar atau darurat lainnya, dan melakukan komunikasi efektif dan masif kepada pengguna jasa transportasi udara.
Baca juga: Masa Angkutan Lebaran, Ada 651.427 Penumpang yang Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Untuk mengatasi lonjakan penumpang, maka akan dilakukan penambahan kapasitas tempat duduk melalui extra flight atau mengganti pesawat dengan ukuran yang lebih besar.
"Kami juga memastikan kesiapan armada, jam operasi bandara, utilisasi jam terbang pesawat, serta tidak ada pekerjaan yang dilakukan pada sisi udara," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni dikutip dari keterangannya, Rabu (1/3/2023).
Terkait pelayanan tarif angkutan udara, maka akan dilakukan pengawasan oleh para inspektur dari direktorat teknis terkait kepada maskapai dan ground handling.
"Tugas kami memastikan pelayanan sebelum, selama dan setelah penerbangan (pre-in-post flight) berjalan sesuai dengan prosedur penerbangan," ujar Kristi.
Ia menegaskan, agar pemantauan ini berjalan dengan baik, maka perlu kolaborasi dan kerja sama yang baik dengan stakeholder penerbangan.
Sehingga, apabila ditemukan kendala, dapat secara cepat diambil langkah antisipatif.
"Seluruh operator penerbangan agar merespon secara cepat semua keluhan yang disampaikan penumpang. Bersama-sama kita ciptakan angleb 2023 dengan penerbangan yang selamat, aman dan nyaman," kata Kristi.